Happy reading✓
Tandai typo___________________________
Suara benturan pantofel mahal kian terdengar jelas. Melangkah pria itu dengan tegap penuh wibawa. Ia mendekat pada meja bundar kaca di temani tiga bodyguard gagah bersenjata serta sekretaris yang handal kepercayaannya.
Semua kepala menunduk, menghormati pria yang menjadi pewaris dari dua perusahaan besar Rodriguez.
"Salam, Mr. Rodriguez. Selamat bergabung," sapa Mr. Anderson.
Arlo sekretaris Dax, menarik kursi untuk bosnya. Lalu meletakkan satu iPad dan MacBook di hadapan pria itu. Dax membalas salam semua orang. Duduk ia karismatik penuh wibawa, memangku satu kaki jenjangnya yang kokoh.
"Bisa kita mulai?" tanya Mr. Anderson dengan senyum ramah.
"Berapa harga yang kau inginkan untuk tendermu, Mr. Anderson?" Kalimat itu keluar dari lawan tender Dax kali ini ─Thomas Berthany.
Mr. Anderson sontak canggung. Tercium ketegangan antara dua pengusaha yang menginginkan tendernya ─Dax dan Thomas. Melirik ia pada Dax. Pria itu masih menjepit pena di antara telunjuk dan jari tengahnya. Sesekali ia mainkan sembari menyorot setenang lautan.
"Berhenti memberi penawaran bebas, Mr. Berthany. Ini bukan suatu pelelangan tanpa perhitungan. Ini dunia bisnis yang ketat dan penuh resiko." Dax menyela tegas dan tajam.
"Aku sudah berkawan lama dengan Mr. William Blackton Rodriguez. Aku jadi mengerti, kenapa dia belum memberikan jabatan President Rodriguez Core Company kepadamu. Dan ternyata, pewarisnya memang sepengecut ini. Yang takut menimba resiko. Mundur jika kau tak mampu bersaing denganku," timpal Thomas percaya diri.
Semua orang bungkam. Ketegangan kian mencekik, menyala berkobar-kobar. Di sana Dax menilik tajam, dingin dan tenang sembari melakukan pen spinning.
"Berapa Mr. Anderson?" Thomas melirik pria itu yang terdiam.
"Ku tanam 70 juta euro," sambar Dax. Menilik serius pada Mr. Anderson.
"100 juta euro. Berikan padaku, cepat!" Thomas tersenyum miring penuh keangkuhan.
"120 juta euro. Kau dapatkan, Mr. Anderson," tandas Dax. Mengetuk-ngetuk penanya.
Mereka saling melirik. Matanya penuh hasrat meraih kemenangan dalam ruang sunyi ini. Tak lama, ponsel Arlo bergetar. Di buka benda pipih itu. Lalu ia membungkuk, berbisik pada Dax.
"Mr, Nona dalam masalah."
Sontak kelereng mata Dax bergetar. Raut wajahnya mengeras. Fokus nya lenyap berganti menjadi resah.
"150 juta euro. Tender itu mutlak─"
"250 juta euro." Dax berdiri, ia dorong sebuah map ke arah Mr. Anderson. "Segera tanda tangan dan kita akhiri pertemuan ini, Mr. Anderson. Waktuku terlalu berharga jika hanya bersaing dengannya."
Dengan segera Mr. Anderson membuat tanda tangan di map tersebut, mengabaikan tatapan bengis dari Thomas.
"Apa maksudmu, Mr. Rodriguez? Aku belum─"
"Kita sudah selesai. Cukup terima kekalahan mu karena aku tak punya banyak waktu untuk melayani omong kosong darimu."
Dax lantas memutus kontak mata. Lalu melenggang bersama sekretaris dan tiga bodyguard nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abstract Love [END]
FantasyAzalea Kathleen. Seorang desainer muda yang mengalami roda mundur kehidupan. Karirnya sebagai desainer fashion sekaligus model mendorong dirinya bisa berjalan di atas panggung catwalk Paris Fashion Week. Namun sial, ia justru bangun dan terlempar ke...