54 | About eyes

205 12 0
                                    

Happy reading✓
Tandai typo

_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

"Apa yang kau lakukan?!"

Dax mendorong wanita yang lancang memeluknya di saat genting seperti ini.  Matanya menggelap tajam penuh waspada.

"Aku mengkhawatirkan mu, Dax! Aku rindu padamu!" Perempuan itu mulai menangis. Dax memalingkan muka jengah. Memilih menatap wajah Kathleen yang tampak kecewa. Dengan cepat, Dax menarik tangannya saat Kathleen hendak menjauh.

"Kau tetap bersamaku! Jangan jauh-jauh!"

Perempuan itu kian berang, karena di abaikan. Menunjuk ia pada Kathleen dengan jijik.

"Kau lebih memilih wanita ini, Dax! Kau memilih wanita yang menghancurkanku! Kau tak ingat padaku, hah? Aku wanita yang tulus mencintaimu!"

"Cukup Kylee!!" Menggelegar suara Dax murka.

"Sadari dimana posisimu! Muak aku mendengar omong kosongmu sedari dulu! Menyesal aku tidak langsung membunuhmu, jalang!" Dingin penuh intimidasi Dax berucap tajam.

Mata Kylee gemetar liar. Sesak menghimpit dadanya. "Kau tak ingat aku?"

Dax bergeming acuh. Lebih memerhatikan Kathleen yang bingung dengan situasi ini. "Jangan kemanapun!"

"Kau tidak mengenaliku?!" Melonjak sudah emosinya. Air mata Kylee meluap tak karuan.

"Diam, wanita sialan! Aku tidak mengenalmu!" desis Dax tanpa memalingkan wajah dari Kathleen.

"Aku Ivy, Dax! Aku Ivy!"

Deg!

Dax dan Kathleen sontak menoleh berbarengan, menegang kaku. Ada jeda waktu di sana. Hanya dersik angin yang menerbangkan surai lembut mereka. Membisu sudah tiga orang itu di saksikan sang surya di sela kepulangannya ke ufuk barat.

Telinga Kathleen terasa berdenging. Sudut matanya berair kembali. Ia hendak melepaskan genggaman tangan Dax. Namun, pria itu justru kian erat memegangnya. "Jangan membual!" desis Dax mengancam.

"Aku Ivy! Aku Ivy Valeska! Wanita yang kau cintai Dax!"

"Omong kosong!" Dax menyela, membuat Ivy kian meradang, sesenggukan menangis.

"Dax!!" Melengking wanita tak tahu malu itu berteriak.

"Aku Ivy-mu. Aku cinta padamu. Tapi kau tidak peka-peka saat aku menjadi Kylee, memberimu kode berkali-kali bahwa sebenarnya aku Ivy. Ivy-mu masih hidup ..."

"Berhenti main-main!"

"Aku tak main-main!" Amarah perempuan itu naik hingga ubun-ubun. "Kau yang main-main, Dax. Kau justru sibuk memikirkan wanita jalang itu! Aku tahu kau menerornya. Aku tahu, kau ingin membalaskan dendam atas kematianku. Tapi mengapa kau justru jatuh cinta?! Kau bahkan menidurinya berkali-kali hingga ia mengandung! Harusnya itu aku! Itu aku!"

Naik turun dada Kylee mengatakan itu penuh emosi. Mengindahkan semua tatapan gelap pria itu.

"K─kau benar-benar, Ivy. I─Ivy sahabatku?" tanya Kathleen kelu. Matanya berbinar haru. "T─tapi, kenapa wajahmu berbeda? A─apa kalian berdua memang bersekongkol untuk menerorku? Kenapa, Ivy? K─kita sahabat sejak sekolah, bukan?"

"Tidak!"

"Diam!"

Suara Dax dan Kylee bersahutan. Dax menggeleng. Gemetar ia memegang pipi Kathleen, takut salah paham. "Aku murni menerormu sendirian! Bahkan, Arlo tak tahu tentang terorku! Hanya aku- aku!" jelasnya dengan tatapan teduh.

Abstract Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang