Happy reading✓
Tandai typo
___________________________Kelopak mata seseorang perlahan terbuka. Melenguh pelan, merenggangkan otot yang baru saja bekerja. Sontak matanya membola. Kesadarannya terkumpul penuh. Ia menggerakkan kepala kesana-kemari. Berusaha mencerna apa yang sudah terjadi.
"Ini dimana? Tadi aku─ aku tertidur di dalam pesawat. Kenapa aku jadi ada di sini?"
Perempuan itu turun dari sofa. Kegelisahan melanda dirinya. Ia uring-uringan mengamati ruangan ini. Kamar putih, bersih dan tertata rapih. Sedetik kemudian, ia tertawa renyah. Mengingat kekonyolannya yang jadi amnesia seperti ini.
"Aku tidak salah makan, tidak terbentur pintu, tidak jatuh kedalam jurang. Lalu bagaimana ceritanya aku bisa ada disini?"
Perempuan itu terdiam lama. "Um, pasti aku sudah sampai di Paris. Aku turun dari pesawat, memesan hotel dan langsung tidur karena kelelahan. Sialan Kathleen! Kau sudah pikun di usia 24 tahun. Memalukan!"
Brak
Kathleen menoleh pada pintu. Seorang pria mendorong paksa wanita. Berjalan sambil mencumbunya yang tampak berontak dan tidak nyaman.
"SIAPA KALIAN? Beraninya memasuki kamarku!" teriak Kathleen.
Namun, mereka berdua tampak sibuk dengan aksi mereka. Pria itu berusaha membawa wanita itu ke ranjang. Mengukung lalu melucuti pakaiannya. Sementara wanita itu menangis, berontak sekuat mungkin.
"Jangan lakukan, tuan... aku tidak punya apa-apa lagi selain ini." Wanita itu memelas meminta kebaikan.
"Your dream! Aku tidak peduli. Aku menginginkanmu sekarang." Pria itu meracau. Melanjutkan aksi bejatnya
Kathleen geram. Disuguhi adegan langsung blue film, membuat dirinya mual. Mereka benar-benar akan bercocok tanam di kamarnya. Tak punya urat malu.
"DASAR BINATANG! KAU TAK─"
Hening. Kathleen membisu. Kakinya lemas. Wanita itu memiliki wajah yang sama dengan dirinya. Dadanya terhantam keras. Tempat apa ini? Suaranya tidak terdengar. Mereka tak menyadari eksistensinya.
Secuil iba muncul dalam hatinya. Fokus Kathleen tertuju pada keadaan wanita itu. Ia jadi membayangkan dirinya yang terbaring di sana.
"BRENGSEK! LEPASKAN WANITA ITU!"
Emosinya memuncak. Beberapa kali Kathleen meninju. Membogem pria ini agar berhenti. Namun nihil, tonjokannya tembus. Pria itu asyik memuaskan hasratnya sendirian. Kathleen mundur. Tangannya gemetar. Dirinya seperti kasat mata. Apalagi wanita itu tampak putus asa tak berdaya. Apa yang terjadi?
"A─apa ini? Aku tak terlihat. Aku─ aku bukan hantu!"
Kathleen memutar tujuan. Menghantam pria itu sia-sia. Ia mendekati wanita yang mirip dengannya di masa belia. Ia akan berusaha menyadarkannya. Lalu membawa wanita ini pergi.
"Bangunlah! Ayo kita pergi!" Kathleen berteriak tepat di depan telinganya.
Tak ada jawaban. Wanita itu terus merintih dengan pemberontaknya. Air mata Kathleen turun tanpa izin. Sesak melihat wanita itu putus asa akan nasibnya. Sial! Kenapa dia malah terus membayangkan dirinya?
"Kau tuli? Berhenti menangis! BANGUN KAU AKAN DIPERKOSA! Lihat aku! Dengar aku! Aku akan membantumu. Percayalah!"
Matanya semakin membola. Pria itu mulai mengeluarkan senjata pedang dibalik celananya.
"BANGUN SIALAN!"
Kathleen geram, ia menarik tangannya. Namun, hal aneh terjadi. Jiwanya justru masuk kedalam tubuh wanita itu. Tidak tembus atau meleset seperti tadi. Kesadarannya setengah waras. Tubuh ini sedikit hilang akal terkena rangsangan yang terus dilancarkan pria ini.
Mata Kathleen membola. Mencengkram apapun yang diraihnya. Nafasnya tercekat. Merasakan sesuatu yang mendobrak masuk kedalam dirinya. Bulir bening membasahi pelipisnya. Terbelah sudah bagian tubuh yang paling ia jaga.
"I found you," desis pria itu. Menggeram keenakan dengan seringai licik paling lebar.
"Bajingan!"
Kesadaran Kathleen perlahan lenyap. Ingatkan ia nanti untuk membunuh pria di depannya jika ini benar-benar nyata. Namun, Kathleen tetap berharap. Ini sekedar mimpi basah.
Mimpi basah paling mengerikan.
✷✷✷
Semoga suka dengan awalnya❤️
Vote dan comment
Ditunggu
.
.
.Thx
29 November 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Abstract Love [END]
FantasyAzalea Kathleen. Seorang desainer muda yang mengalami roda mundur kehidupan. Karirnya sebagai desainer fashion sekaligus model mendorong dirinya bisa berjalan di atas panggung catwalk Paris Fashion Week. Namun sial, ia justru bangun dan terlempar ke...