6 | Suspect

501 33 0
                                    

Happy reading✓
Tandai typo
_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

"KATHLEEN BERSIAPLAH! CALON MAJIKANMU AKAN DATANG!"

Teriakan Joanna menggelegar hingga menembus kamar Edric. Pria itu mendengus kesal. Sontak ia keluar melayangkan tatapan tajam.

"Mom, bisakah kau tidak teriak-teriak!"

Wanita dewasa itu ikut kesal. "Lihatlah sendiri. Bukannya pergi ke salon untuk berhias, perempuan tak tahu diri ini malah mendekam di dalam kamar! Bagaimana sekarang, calon majikannya sudah dalam perjalanan, Edric?"

"Biar aku yang buka pintunya. Kita lihat apa yang dia lakukan di dalam kamar." Edric menghampiri Joanna. Pria itu memutar kenop pintu berkali-kali.

"Terkunci!"

Edric dan Joanna saling pandang. Pikirannya sudah menduga yang tidak-tidak. Hingga suara klakson mobil mengalihkan atensi mereka.

"Mereka sudah datang? Secepat itu!" ujar Joanna panik.

Wanita itu takut jika Kathleen menolak, memperburuk tampilannya atau paling parah tidak di temukan di kamar.

"Mom, pergi sambut mereka. Biar aku yang urus ini," titah Edric. Joanna mengangguk lalu pergi ke pintu depan.

"Tuan, silahkan masuk dulu," sambut Joanna ramah.

Kedua pria itu mengedarkan pandangannya. "Dimana putri anda yang ingin dijual? Kami tak punya banyak waktu!" ujar salah satunya tanpa basa-basi.

Wanita itu gelagapan. Sesekali matanya melirik ke lorong kecil jalan ke kamar Kathleen. "D─dia tengah bersiap. Duduklah, biar aku menjamu kalian dulu."

Joanna meninggalkannya di ruang tamu. Perawakan mereka berdua masih muda. Apalagi pria dingin yang menutup rapat mulutnya. Auranya begitu pekat membuat Joanna terintimidasi tanpa sadar.

"Edric! Sudah bisa?" pekik Joanna lirih.

"Belum, Mom. Aku bisa saja mendobraknya. Tapi suaranya akan terdengar hingga ruang tamu."

"Sialan! Berpikirlah Edric. Gunakan cara lain," pekik Joanna terlampau panik.

"Ada apa ini?"

Joanna dan Edric saling pandang. Perlahan mereka berbalik menatap pria yang berjalan dengan aura pekat nan dingin. Rahang tegas dengan badan kekarnya seakan mampu meratakan dunia dibawah kakinya.

Pria lain yang tadi berbicara, berdiri tegap di belakang. Sementara pria dewasa ini mendekati Joanna yang tampak gugup. Ia menyunggingkan senyum misterius dengan tatapan intimidasi membuat nafas mereka berdua tercekat, terpojok ke pintu kamar.

"Kau berniat membodohiku, Ms. Smith?"

Sekian lama terkatup, Joanna baru mendengar suara berat pria yang akan membeli Kathleen.

"Tidak! K─kamar ini macet. Dan putriku, Kathleen terjebak di sana. Kami sedang berusaha membukanya," ujar Joanna menekan rasa gugupnya.

Untung saja, mulutnya lancar beralasan di saat tertekan seperti ini. Namun, Joanna masih takut, jika seandainya Kathleen benar-benar kabur meninggalkan rumah.

Brak

Dengan sekali tendangan, pintu terbuka. Mereka berempat langsung masuk ke dalam ruangan kecil nan pengap. Joanna geram melihat gundukan selimut di atas kasur. Bisa-bisanya perempuan itu, tidur di saat mencekam seperti ini.

"Kathleen! Bangun sayang!" ujar Joanna dengan emosi yang di tahan.

Edric menyunggingkan senyum miring. Kathleen hanya miliknya. Untuk kali ini, dia mendukung tindakan pembangkang Kathleen.

Abstract Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang