59 | End

460 18 0
                                    

Happy reading✓
Tandai typo

_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

Door!

"Mom!"

Ara mengerang. Mendapati betisnya bersarang peluru. Kathleen memekik panik. "Kau tetap di depanku, Lea! Terus berlari!" peringat perempuan tua itu. 

Mereka berlari menghindari ajudan Thomas. Keringat dingin membasahi tubuh mereka ketakutan. Terpincang-pincang Ara berlari menjadi tameng di belakang Kathleen, takut ada peluru lagi.

"Kejar mereka!"

Jantung mereka berdegup kencang. Guncangan dari ledakan bagai gempa yang mampu merobohkan mansion kapan saja. Asap api mulai menyebar, merengsek masuk ke semua celah. Belum lagi beberapa ajudan Thomas mengincar mereka.

Dada Ara bergemuruh hebat. Mengingat jarak mereka beberapa meter, tak jauh lagi.

Door!!

"Argh ..."

Ara tersungkur. Merembes darah keluar dari pahanya yang berlubang. Menjerit Kathleen berbalik arah. "Mom!"

"Jangan kembali! Terus berlari, Lea!" teriak Ara.

Kathleen mengabaikan peringatan itu. Berlari ia menghampiri Ara dengan mata sayu mengembun. "Mom, kau─ kau tahan! Kita bangun! Kita harus pergi!" isak Kathleen tak sanggup.

"Pergi Lea! Tinggalkan aku!"

Berdenyut hati Kathleen. Mata mereka memanas, menangis saling menangkup pipi. "Tidak-tidak! Kita harus selamat berdua, Mom!"

Ara tersenyum lirih dengan mata berkaca-kaca. Bergemuruh nafasnya menggebu.

"Ku mohon, pergilah demi bayimu, Lea. Tinggalkan aku. Cepat!" gertak Ara gemetar.

"Kalian tak bisa melarikan diri!" Suara mereka menggema dari kejauhan.

"Mereka semakin dekat! Cepat! Atau aku akan membencimu seumur hidup, Lea!" teriak Ara dengan nafas yang memburu, ketakutan.

Kathleen memejamkan mata tak sanggup. Gemetar ia memeluk Ara sambil menangis sesenggukan. "Aku menyayangimu, Mom!" Bangkit ia lalu berbalik terus berlari.

"Jangan melihat ke belakang, Lea! Terus berlari─"

Door!!

"Mom!!"

Menjerit Kathleen dengan terisak serak. Waktu terasa berhenti mati. Dunianya benar-benar runtuh. Nanar matanya menyempatkan berbalik, melihat Ara yang tersenyum sendu. Darah mengucur dari kepala belakangnya. Gemetar bola mata Kathleen, menangkap gerak bibir Ara dari kejauhan. "Mom sayang Lea."

Ara terbaring kaku dengan senyuman. Kathleen tak bisa berlama-lama lagi. Rasanya ingin mendekap Ara, namun ia di paksa terus berlari. Gemuruh dadanya kian kencang bersamaan dirinya terisak pilu.

Door!!

Jalan buntu. Terpontang-panting ia memutar kenop pintu yang di raihnya. Berlari ia masuk ke gudang terbengkalai.

"Kau tak bisa lari!"

Suara dus-dus kosong berjatuhan nyaring terdengar. Kathleen menjatuhkan apa yang ia lihat Menghalangi jalan agar para pria itu terhambat menggapainya.

Door!!

Jantung Kathleen berdegup hebat. Nyaris saja ia terkena peluru. Gemetar kakinya berpijak. Matanya liar, sembunyi sebentar di balik tumpukan kotak. Berharap para pria itu sedikit terkecoh. Namun sayang ...

Abstract Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang