FH-9

1K 51 0
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ.

..........

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

Ambil yang baik buang yang buruk

Happy Reading!🩶

• Ketika dalam kesulitan mu orang-orang meninggalkanmu, itu bisa jadi karena Allah sendiri lah yang akan mengurus mu •

- Imam syafi'i

...........

Liat judul bab dulu😭

Saat ini Ayana Khori dan Zahra sedang duduk berada di kantin karena sudah jam istirahat, dari tadi Ayana tidak banyak bicara ia hanya diam dengan muka di tekuk hal itu membuat Khori menjadi bingung dengan sikap sahabat nya, bukan kenapa tapi ia tidak biasa karena Ayana adalah anak yang setiap saat seperti cacing kepanasan.

Khori menyenggol lengan Zahra dan bertanya.

"Itu Ayana kenapa si, dari tadi muka nya ga bersahabat begitu di tekuk mulu."Tanya Khori ke pada Zahra, sedangkan Zahra menghela nafas dengan lelah.

"Tadi itu loh, kan kita ada guru pengganti mapel ilmu hadis nah, si ustadz itu kasi pertanyaan ke Ayana, terus Ayana ga bisa jawab ya dia malu lah kesel gitu"

"Oalahh..cuman gitu"

"Ihh..kalian ga ngerti masalahnya"

"Ga ngerti gimana?"

Ayana memutar mata nya malas, ia sudah kesal di buat oleh ustadz Alby dan sekarang teman-teman nya menjadi ikut menyebalkan.

"Kalian inget ga, kejadian waktu aku terjebak di lift?"

Khori dan Zahra mengangguk

"Iya inget kenapa emang?"

"Nah waktu kejadian itu, aku terjebak sama ustdaz Alby!!"

Khori dan Zahra mendengar ucapan Ayana menjadi kaget tak percaya.

"Ih, yang serius yak!?" Tanya Zahra dengan muka yang sangat penasaran.

"Sudah ah..aku mau balik ke kelas badmuutt kesel diem bareng kalian"

Belum mulai berdiri tiba-tiba ada seorang gadis kelas yang sepuluh menghampiri ayana dan berkata.

"Kak maaf, kakak di panggil ustadz Alby ke ruangan nya"

Ayana membelalak kaget dan bingung, apa lagi ini ia sangat kesal baru hari pertama ustadz itu mengajar, tapi ia sudah membuat diri Ayana berkali kali lipat kesal.

"Di suruh apa emang?" Tanya Ayana pada gadis tersebut.

"Gatau kak, tadi aku cuman di suruh panggil Ayana kelas dua belas agama"

Ayana menarik nafas dan menghela nafas sabar.

"Sabar Ayana, orang sabar banyak rezeki sama calon suami nya ganteng."Gumam Ayana dalam hati

Ayana meninggalkan gadis tersebut dan teman-teman nya setelah mengucapkan salam.

"Aku pamit, Assalamualaikum"

"Walaikumsalam."

Setelah melihat Ayana pergi meninggalkan kantin. Zahra memanggil gadis tersebut.

"Eh dek sini deh bentar"

Gadis tersebut berbalik badan dan menghampiri Zahra.

"Kenapa ya kak?"

Zahra berfikir sejenak sebelum berbicara.

"Kamu tau ga kira-kira ustadz Alby manggil Ayana kenapa?" Tanya Zahra dengan kepo tingkat tinggi.

"Ga tau kak, kalau aku tau sudah aku kasi tau kak Ayana tadi"

Zahra mengangguk paham.

"Yaudah deh bisa balik sana."

Sedangkan Khori melihat percakapan Zahra dengan gadis tersebut membuat nya menjadi kepo tingkat tinggi.

"Emang nya kenapa Zar, tanya begitu?"

"Sini deh aku bisikin" Ucap zahra sambil mendekatkan ke arah kuping Khori

"Aku rasa hubungan ustadz Alby sama Ayana itu lebih." Bisik Zahra dengan pelan

Khori mengerutkan kening nya bingung.

"Lebih apaan?"

Zahra mengangkat bahu tidak tahu

"Kayak nya mereka ada sesuatu"

"Ah udahlah ayok balik ke kelas, liat kantin udah sepi tuh" Ucap Khori sambil melihat sekeliling dan ya benar saja hanya tinggal mereka berdua, bel masuk sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu.

Maaf banget ya kali ini pendek

Aku gatau bingung juga😔

Ayo dong vote biar aku semangat:(

Oke lanjut kek bab 10





FII HIFZILLAH (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang