FH-40

830 39 2
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ.

...........

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

Ambil yang baik buang yang buruk

Happy Reading!🩶

• Jangan pedulikan apa yang di katakan orang lain mengenaimu, engkau tau siapa dirimu dan Allah lebih tau keadaan dirimu dan niat hati mu •

_Habin Ali Zainal Abidin

...........

Waktu telah berjalan cukup lama langit yang semula terang saat ini telah berubah menjadi gelap dan matahari kembali menyembunyikan dirinya dan berganti oleh bulan purnama yang sangat terang.

Angin malam saat ini cukup membuat tubuh Ayana gemetar karena hawa dingin yang menusuk kulit nya.

Gadis itu tetap diam dan duduk di warung mie Ayam tanpa berpindah sedikit pun. Yang membuat bapak penjual mie Ayam tersebut hanya bisa menghela nafas sabar. Ingin di usir tapi kasihan rasanya melihat keadaan gadis itu yang sangat menyedihkan.

Ayana hanya diam sambil menunduk melihat kuku tangan nya yang banyak tergores luka, cukup perih tetapi lebih sakit luka Alby rasanya saat Ayana mengingat bagaimana keadaan pria itu terakhir kali.

Ah sudahlah, Ayana tak mau memikirkan pria menyebalkan itu.

Terlalu asik dalam lamunan nya Ayana seketika di sadarkan oleh bapak-bapak penjual mie Ayam yang menghampiri dirinya.

"Dek, saya sudah mau tutup ga papa lampu nya gelap gini dek? Adek ga mau pulang? Nanti di cariin keluarga nya loh." Ucap bapak tersebut kepada Ayana sambil memasukan barang-barang dagangan ke dalam warung.

Ayana tersenyum dan menggeleng.

"Oh iya pak, saya ga papa silahkan pak.."

Sahut Ayana dengan sopan, jujur dirinya tahu bahwa bapak penjual tersebut sedang mengkhawatirkan dirinya.

Bagaimana tidak. Seorang perempuan dengan keadaan sangat menyedihkan duduk sendiri tanpa di temani siapapun.

"Saya ga tau masalah adek apa, tapi yang penting harus pulang ya dek, sesulit apa pun masalahnya adek masi punya Allah untuk tempat bersandar." Jelas bapak kepada Ayana.

"Iya pak makasih ya, maaf saya merepotkan." Sahut Ayana tak enak, ia sangat terimakasih kepada bapak penjual mie Ayam ini, sudah mau memberikan ia tempat untuk berteduh dan lebih nya lagi Ayana di beri makan dan juga minum.

"Iya dek sama-sama, adek juga harus sering berdo'a ya, minta sama Allah untuk di luaskan hati nya dan di permudah segala urusan nya, saya pulang dulu ya dek." Ujar bapak menatap Ayana.

Ayana mengangguk dan tersenyum.

"Iya pak sekali lagi terimakasih." Sahut Ayana dengan sopan.

"Iya sama-sama."

Berlainan dengan Ayana, Alby saat ini tengah terbaring di Rumah sakit setelah di bawa oleh bapak-bapak yang menemukan nya.

FII HIFZILLAH (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang