FH-63

721 47 1
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ.

...........

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

Ambil yang baik buang yang buruk

Happy Reading!🩶





• Kurangilah kesenangan mu pada dunia, agar berkurang kedukaan mu pada akhirat •

_Imam Syafi'i




...........






Seusai melaksanakan solat maghrib bersama Alby, Ayana saat ini tengah terduduk santai di sofa sambil memainkan handphone nya.

Ayana sangat bingung harus melakukan apa, ia ingin bermain bersama Alby tetapi pria itu masi sibuk dengan kitab-kitab nya.

Ayana menghela nafas lelah. "Fokus bamget." Sindir Ayana mengerucutkan bibir nya dan melihat Alby yang tengah duduk di sebrang nya.

Mendengar sindiran gadisnya seketika membuat Alby tersenyum geli tetapi dengan cepat ia sembunyikan.

"Ih, nyebelin!" ucap Ayana semakin mengerucutkan bibir nya.

Lepas sudah pertahanan Alby. Ia semakin geli dan tidak tahan melihat wajah Ayana yang semakin di tekuk, membuat kegemasan pada istri kecil nya ini bertambah.

Alby dengan pelan menutup kitab-kitab tersebut dan menaruh nya di atas meja dan langsung beralih menatap Ayana dengan tatapan hangat.

"Kenapa sayang?" tanya Alby dengan senyumam teduh nya.

Ayana yang mendengar Alby memanggil dirinya dengan sebutan sayang entah kenapa membuat perutnya terasa penuh akan kupu-kupu yang berterbangan.

Wajah Ayana memerah seketika dan ia berusaha menahan senyum nya yang memaksa untuk di keluarkan.

Alby yang menyadari istri kecil nya ini sedang salah tingkah pun dengan cepat tertawa lepas. Sangat gemas fikirnya.

"Ih! Mas Alby jangan ketawa!" Kesal Ayana menyembunyikan wajah nya dengan satu bantal berbentuk donat.

Tak kuat menahan rasa gemas nya Alby dengan cepat berpindah duduk, yang berawal duduk di hadapan sang istri tetapi saat ini Alby duduk dengan sangat dekat di samping Ayana.

Alby mengelus dengan lembut kepala Ayana yang masi tertutup oleh mukena berwarna coksu dan berkata. "Kamu malu hm?" Tanya Alby dengan menatap sang gadis dengan tatapan lekat dan senyum yang ia tahan.

"Ih! Tuhkan mas Alby pakek di tanya lagi!" balas Ayana semakin menyembunyikan wajah nya di bantal berbentuk donat tersebut.

Senyuman teduh pun Alby berikan kepada Ayana sebagai balasan. Alby dengan lembut menjauhkan bantal berbentuk donat yang menutupi wajah indah milik istri kecil nya ini.

"Jangan di tutup Ayana, nanti kamu kesulitan bernafas," jelas Alby dengan lembut kepada Ayana.

Sedangakan Ayana mendengus pelan dan membalas tatapan Alby dengan tatapan kesal. "Sudah susah nafas dari tadi!" Sahut Ayana mengerucutkan bibir nya.

FII HIFZILLAH (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang