FH-42

844 42 3
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ.

...........

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

Ambil yang baik buang yang buruk

Happy Reading!🩶

• Tak ada penyakit yang membunuh tubuh mu, lebih dari kesedihan dan pikiran yang berlebihan •

_Al- Habib Umar Bin Hafidz

...........

Setelah selesai berobat saat ini Alby dan Ayana telah kembali ke rumah setelah perdebatan panjang yang mereka alami, karena Ayana yang tiba-tiba ingin memakan mie pedas di malam hari. Tentu saja Alby tidak mengizinkan hal tersebut, yang membuat Ayana mengerucutkan bibir nya kesal.

"Mas Alby ga boleh tidur sama Ayana!" Ucap Ayana kesal menghalangi Alby yang hendak masuk kedalam kamar.

Alby mengerjapkan mata nya beberapa kali untuk mencerna ucapan gadis nya yang melarang untuk tidur bersama.

"Kenapa? Saya suami kamu Ayana." Sahut Alby bingung menatap sang gadis.

Ayana semakin mengerucutkan bibir nya kesal. "Ga ga ga mau, Aya tadi mau minta mie mas Alby ga kasi!" Jelas Ayana dengan wajah di tekuk.

Alby yang mendengar penjelasan sang gadis pun hanya bisa menghela nafas lelah, ia mendekati Ayana dan memegang pipi istrinya menggunakan kedua tangan nya dengan lembut.

"Ayana, kalau saya izinkan kamu makan pedas, nanti perut nya sakit jadi kamu harus ngerti ya?" Jelas Alby dengan lembut kepada Ayana dan mengusap pipi tembam sang gadis.

Ayana yang di perlakukan Alby lembut tentu saja ingin berteriak, ia merasa banyak sekali kupu-kupu di dalam perut nya. "Em- yaudah deh Aya maafin." Sahut Ayana berusaha menahan pipi nya yang semakin memerah.

Alby terkekeh pelan saat menyadari pipi Ayana yang memerah, ia membawa sang gadis kedalam pelukan nya.

"Sekarang kita istirahat ya."  Ucap Alby kepada Ayana. Ayana pun mengangguk dan mengajak Alby menuju tempat tidur.

Alby yang melihat Ayana hendak naik ke atas tempat tidur pun menahan nya sebentar, ia membenarkan terlebih dahulu bantal-bantal yang akan Ayana pakai. Ia tak mau jika Ayana sampai salah tidur.

Setelah di rasa cukup Alby mengajak Ayana untuk naik ke atas tempat tidur, ia memeluk dengan hangat tubuh Ayana. Dan mengusap kepala Ayana dengan tujuan sang gadis cepat tertidur.

Cukup lama Alby menunggu Ayana tertidur tapi sang gadis tak kunjung juga memejamkan mata nya.

"Kenapa hm?" Tanya Alby lembut.

"Aya ga bisa tidur, mau denger mas Alby nyanyi." Sahut Ayana jujur kepada Alby, padahal waktu sudah menunjukan jam sepuluh malam.

Alby menatap wajah Ayana yang sedang bersembunyi di dada bidang miliknya, ia tersenyum.

"Saya tidak bisa menyanyi." Sahut Alby di sertai kekehan pelan.

FII HIFZILLAH (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang