FH-52

674 42 1
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ.

...........

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

Ambil yang baik buang yang buruk

Happy Reading!🩶


• Sebagian obat justru menjadi penyebab datang nya penyakit, sebagaimana sesuatu yang menyakitkan akan menjadi obat penyembuh •

_Ali Bin Abi Thalib

...........

Setelah melakukan adegan kejar-kejaran bersama Alby, Ayana saat ini tengah terbaring lelah di atas kasur.

Entahlah tubuh nya begitu remuk seusai di kejar dan di kelitiki habis-habisan oleh suami nya sendiri.

Berbeda dengan Alby ia geleng-geleng kepala dan tersenyum geli saat melihat gadis nya Ayana yang tengah terbaring dengan wajah penuh keringat di atas kasur.

Alby dengan pelan mendekati gadisnya dan ikut terduduk di pinggir ranjang.

"Capek hm?" Tanya Alby sambil menghapus keringat yang bercucuran di dahi Ayana dengan tangan nya sendiri.

"Iya! Mas Alby si kejer-kejer Ayana" Sahut Ayana kesal mengerucutkan bibir nya.

Melihat Ayana yang mengerucutkan bibir tentu saja membuat Alby gemas sendiri di buatnya.

"Jangan mengerucutkan bibir Ayana." Tegur Alby sambil menatap lekat iris mata gadisnya.

"Apa!? Emang ga boleh bibir Aya kayak gini!?" Sahut Ayana membalas tatapan hangat Alby dengan tatapan menantang.

"Tidak, boleh."

"Ih mana bisa, emang kalau Aya gamau kenapa?" Tanya Ayana semakin menantang Alby.

Alby tak menjawab ucapan Ayana ia semakin menatap lekat wajah gadisnya dengan tatapan hangat dan dalam.

CUP!

Satu ciuman berhasil mendarat di bibir mungil Ayana. Hal tersebut tentu saja membuat Ayana membulatkan mata nya tak percaya.

"Ih mas Alby nakal!" Teriak Ayana mendorong tubuh Alby.

"Saya tidak nakal." Sahut Alby sambil  menahan tawa nya saat melihat wajah Ayana yang sangat memerah karena ulah dirinya.

"Iih nakal itu!" Sahut Ayana berusaha mengalihkan pandangan nya.

"Mas Alby nakal!"

"Iiihhh"

Melihat wajah Ayana yang semakin memerah tentu saja membuat Alby gemas dan semakin gemas. Ia mendekati Ayana dan membawa istri kecil nya kedalam pelukan hangat nya.

"Maaf Humaira." Ucap Alby mengelus puncak kepala Ayana dan sesekali mencium nya dengan lembut.

"Ga terima kata maaf!" Sahut Ayana dengan suara tenggelam karena bersembunyi di dada bidang milik Alby.

FII HIFZILLAH (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang