FH-16

1K 65 0
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ.

...........

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

Ambil yang baik buang yang buruk

Happy Reading!🩶

• Cukuplah Allah ( menjadi penolong ) bagi kami dan dia sebaik-baik pelindung •

_Q.S Al-imran 173

...........

Setelah Ayana mengetahui bahwa dirinya telah di nikahkan oleh sang abah, Ayana langsung mengurung dirinya di kamar seharian, hal itu membuat Alby khawatir dengan kondisi Ayana.

Pasalnya gadis tersebut belum mengisi perut nya dari tadi malam hingga matahari pun menunjukan dirinya.

Tok..Tok..Tok..

"Ayana, kita sarapan dulu ya?"

Ucap Alby di depan pintu sambil menunggu respon dari Ayana.

"Ayana, jawab saya"

"Ayana ga mood makan, ustadz duluan aja" Sahut Ayana dari dalam kamar.

"Ayana, jika kamu tidak keluar terpaksa pintu ini akan saya dobrak"  Ujar Alby dengan nada tegas.

Alby terpaksa mengatakan hal tersebut agar Ayana dapat keluar kamar dan mau mengisi perut nya.

"Saya hitung dalam hitungan ti-"

Ucap Alby terpotong saat Ayana membuka pintu kamar nya, yang memperlihatkan wajah Ayana yang memerah dan mata sembab akibat menangis terlalu lama.

"Iya- iya keluar nih puas!"

Ucap Ayana pergi melewati Alby, dengan cepat Alby pun meraih pergelangan Ayana.

Alby lalu memegang kedua bahu Ayana dan menatap lekat mata Ayana yang sembab.

Hati nya meringis melihat Ayana yang menangis karena dirinya.

"Maafkan saya Ayana"

Ujar Alby lembut sambil membawa Ayana kedalam pelukan nya.

Ayana yang tiba-tiba di peluk pun tersentak kaget dan mendorong pelan Alby ingin melepas pelukan.

"Ih ustadz ngapain peluk-peluk!!" Ucap Ayana dengan nada kesal dan air mata yang kembali mengalir.

Alby tak merespon ucapan Ayana dan semakin mengeratkan pelukan nya kepada Ayana dan mencium kepala Ayana.

"Ih lepasss"

Teriak Ayana dengan kesal dan tak lupa Ayana mencubit perut Alby dan memelintir nya dengan keras sehingga tiba-tiba Alby melepas pelukan nya.

Alby menatap bingung Ayana atas perlakuan nya terhadap dirinya.

"Ga usah tatap Ayana kaya gitu, Aya mau sendiri jangan cari Aya!!"

Ucap Ayana pergi keluar rumah meninggalkan Alby, Alby ingin berlari menyusul Ayana tetapi ia merasakan pundak nya di tahan oleh abah Zayyn.

"Biarkan saja nak, Ayana akan kembali."

"Tapi bah"

Abah Zayyn menggeleng menandakan tidak.

Di sisi lain Ayana sedang berada di taman perumahan komplek,  Ayana merasa muak apa bila berada di rumah dan melihat ustadz menyebalkan itu yang statusnya adalah suami nya.

FII HIFZILLAH (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang