FH-22

987 53 0
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ.

...........

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

Ambil yang baik buang yang buruk

Happy Reading!🩶

• Sebesar apa kita bergantung ke pada mahluk sebesar itu juga harus siap di kecewakan •

_ Imam Syafi'i

...........

Saat ini Alby tengah berkeliling di area asrama putra. Alby belum kunjung menemukan sang istri ya itu Ayana, sedangkan azan subuh sudah mulai berkumandang.

Hingga Alby merasakan suatu benda yang jatuh di atas kepala dengan lumayan keras. Alby melihat benda yang mengenai kepala nya.

"Kulit rambutan?" Gumam Alby bingung

Alby sontak melihat ke arah atas dan betapa kejut nya dirinya ketika melihat Ayana yang sedang berdiri di atas pohon sambil mengambil buah rambutan yang di taruh di hijab nya sebagai tempat.

"Allah hu rabbi AYANA!!" Ucap Alby penuh tekanan sambil menatap Ayana dari bawah dengan tajam.

Ayana cukup kaget ketika mendengar suara yang cukup keras dari bawah. Seketika Ayana tersenyum sambil menampilkan deretan gigi nya ketika mengetahui yang memanggil nya adalah Alby.

"Eh halo ustadz Alby" Sahut Ayana kepada Alby. " Ustadz Alby kok lucu banget dari atas, ustadz Alby jadi pendek haha." Ledek Ayana dengan tawa puas nya sambil melihat Alby yang terlihat pendek.

Alby tak menjawab ia semakin menajamkan pandangan nya ke pada Ayana.

"Ayana dalam hitungan ketiga jika kamu tidak turun, saya akan menghukum mu!" Ancam Alby dengan suara berat dan tegas nya.

Ayana memutar mata nya malas.

" ihs Iya iya bentar susah ni!" Sahut Ayana.

Alby yang melihat Ayana akan turun dengan segera Alby mendekati pohon tersebut dari bawah dan siap-siap menangkap apabila Ayana akan terjatuh.

Tetapi hal tersebut tidak terjadi, Ayana dengan mudah turun dari pohon rambutan tersebut dengan mudah tanpa luka sedikit pun. Alby pun bernafas dengan lega.

"Ustadz Alby ga asik!" Ucap Ayana.

Alby yang mendengar perkataan Ayana hanya dapat menghela nafas lelah.

"Ayana kamu tahu tidak betapa bahaya nya hal yang kamu lakukan?" Tanya Alby penuh khwatir menatap lekat wajah Ayana.

Ayana menggeleng. "ga tau, tapi Aya suka." Sahut Ayana.

Alby tak menjawab ia mengambil pergelangan tangan Ayana untuk kembali. Alby tak mau Ayana berlama-lama di sini, ia takut Ayana akan menjadi bahan cuci mata oleh santri putra yang akan menuju masjid.

Saat berada di ruang tamu Alby dan Ayana menemukan abah Ali yang akan segera ke masjid.

"Assalamualaikum bah." Ucap Alby sambil mencium tangan abah Ali dengan penuh takzim.

FII HIFZILLAH (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang