FH-33

888 49 0
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ.

...........

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

Ambil yang baik buang yang buruk

Happy Reading!🩶

• Dan hanya kepada tuhan mu lah engkau berharap •

_Q.S Al-Insyirah 8

...........


Saat ini Alby tengah menunggu Ayana yang sedang di periksa oleh beberapa dokter. Terlihat jelas wajah panik Alby yang tengah menunggu istrinya.

Alby tak henti dan terus menerus melafalkan do'a dan berharap tidak terjadi hal serius.

Alby menatap pintu ruangan kamar Ayana dan menatap sendu.

"Ya Allah hamba mohon." Lirih Alby sumbang sambil terduduk di depan ruangan.

Alby Cukup lama menunggu hingga keluar lah dokter yang telah memeriksa istri nya dan menghampiri Alby.

Alby yang tengah duduk dan menunduk menatap lantai pun mendongak saat dokter menghampiri dirinya.

"Istri saya tidak papa kan?" Tanya Alby khawatir dan berharap dokter tersebut meng iyakan ucapan nya.

"Allhamdulillah ga papa mas, hanya diare saja, memang tadi mbak nya pingsan karena kekurangan cairan."

Jelas dokter yang memakai hijab segi empat yang di lilit di leher.

Alby seketika tersenyum dan bernafas lega, tak lupa mengucapkan rasa syukur kepada sang Illahi.

Seusai berterimakasih kepada dokter tersebut kini Alby membuka pintu ruangan Ayana dengan perlahan, dan Alby menangkap sosok gadis nya yang tengah berbaring.

Ayana yang menyadari ada seseorang masuk pun mengalihkan pandangan nya dan melihat. "Ustadz Alby?" Ucap Ayana.

Alby tersenyum hangat dan mendekati Ayana, tak lupa mengambil kursi agar dapat duduk di dekat gadis nya.

"Gimana sudah enakan hm?" Tanya Alby lembut dan membenarkan anak rambut Ayana yang keluar. Ayana mengangguk ragu."Sudah kok" Sahut Ayana.

"Jangan sakit lagi Ayana dan jangan pernah menyembunyikan suatu hal dari saya." Ujar Alby tiba-tiba kepada Ayana.

Ayana pun seketika mengerjapkan mata nya beberapa kali kaget.

"Ayana juga ga mau sakit kok."Sahut Ayana.

Alby tak berbicara ia terus menatap lekat setiap inci wajah Ayana. "Kemarin Ayana makan apa? "Tanya Alby lembut dan berusaha sabar.

Ayana mengingat ingat apa yang ia makan kemarin hingga membuat nya menjadi diare. Ah iya! Ceker setan.

Ayana ingin menjawab tetapi dirinya menjadi gugup.

"Ee-anu makan ceker setan heheh." Sahut Ayana cengengesan dan menampilkan deretan gigi nya.

Alby yang mendengar bahwa Ayana memakan ceker setan pun ingin marah seketika rasanya. Apakah istri nya ini tidak memikirkan akan kesehatan nya?

FII HIFZILLAH (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang