FH-38

765 51 3
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ.

...........

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

Ambil yang baik buang yang buruk

Happy Reading!🩶

• Sebesar apa kita bergantung kepada mahluk sebesar itu juga harus siap di kecewakan •

_Imam Syafi'i

...........

Situasi saat ini semakin memburuk banyak orang menghampiri untuk melihat situasi yang sedang terjadi, banyak tatapan yang di lemparkan kepada Alby, ada rasa sedih tak percaya dan kecewa.

Berbeda dengan Alby pria itu tak memperdulikan pandangan orang lain terhadap nya, ia hanya memikirkan gadis nya yaitu Ayana yang sedang berlari meninggalkan dirinya.

Alby tak mau gadis nya sakit dan kecewa  karena dirinya. Sungguh hati Alby akan sakit  jika Ayana sampai menjauhi dirinya karena salah faham akibat kejadian yang menimpa nya hari ini.

"AYANA!!" Teriak Alby sedih dengan tatapan khawatir melihat Ayana yang pergi berlari meninggalkan dirinya dengan air mata yang terus mengalir.

Alby berusaha berdiri dan berjalan mengejar Ayana walaupun tubuh nya saat ini di penuhi akan serpihan kaca yang merobek kulit dan wajah nya,  tetapi ia tidak peduli akan hal itu.

Berbeda dengan Dinda gadis itu semakin kesal saat Alby semakin mengkhawatirkan Ayana yang meninggalkan nya.

"Hikss-hikss Tolong ss-aya di lecehkan." Lirih Dinda dengan nada yang di buat-buat agar mendapatkan simpati oleh orang lain.

Dinda mendekati Alby dan memeluk lengan Alby dengan erat dan menangis.

Hal itu berhasil membuat nafas Alby memburu, ia sudah tidak faham lagi dengan jalan fikir gadis ini.

"Lepaskan." Ucap Alby datar sambil berusaha menahan gejolak emosi yang meminta untuk di keluarkan.

Dinda menggeleng dengan kuat dan menghapus air mata nya.

"Engga- pak Alby sudah menyentuh saya! Pak Alby harus tanggung jawab."

Sahut Dinda dengan keras dengan niatan supaya orang yang berada di sekeliling nya mengetahui apa yang sedang terjadi.

Alby semakin geram di buat nya oleh gadis ini. Ia terus mengucapkan kalimat istigfar meminta untuk di beri kesabaran yang lebih luas. Alby menepis tangan Dinda dengan kuat, fikiran nya sudah sangat berantakan saat ini.

Ayana. Hanya nama gadis itu yang ada di fikiran nya.

"PAAKKK ALBYYY!! Hikss-hiks." Teriak Dinda melengking dan merengek.

Penampilan nya saat ini sangat lah berantakan dan semakin mengenaskan, saat Alby tak peduli terhadap dirinya.

Dinda kembali mengejar Alby dan meraih pergelangan pria itu dan menahan nya sekuat mungkin.

FII HIFZILLAH (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang