FH-24

995 55 1
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ.

...........

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

Ambil yang baik buang yang buruk

Happy Reading!🩶

• Allah tidak menyegerakan sesuatu kecuali itu yang baik, dan tidak pula melambat-lambat kan sesuatu kecuali itu yang terbaik•

...........

Setelah berhasil keluar dari kamar Ayana berlari menuju dapur dan duduk di meja makan untuk menetrlal kan jantung nya yang sedang maraton.

Ayana menarik nafas dalam-dalam dan membuang secara perlahan."ya Allah lama-lama Aya bisa masuk rumah sakit kalau gini." Ucap Ayana sambil memegang kedua pipi nya.

"Masa Aya suka sama ustadz Alby sih?"

"Ga ga ga, ga mau" Ucap Ayana terhadap diri sendiri hingga tak sadar di samping nya sudah ada Alby yang tengah terduduk menatap nya dengan senyum yang di tahan.

Ayana yang merasakan ada nya nafas di samping nya seketika merinding. "Ya Allah lindungi Aya dari syaton ya Allah" Gumam Ayana sambil memejamkan mata yang dapat di dengar oleh Alby.

"Saya suami kamu Ayana." Ucap Alby.

Ayana membuka mata nya perlahan dan melihat ke samping dan seketika Ayana tersenyum kaku." Ee-eh ustadz sejak kapan di sini?" Ucap Ayana malu.

"Sejak kamu menjadi istri saya" Sahut Alby. Ayana yang mendengar sahutan Alby seketika menahan senyum nya.

Ayana yang sadar dirinya menahan senyum seketika mengubah ekspresi wajah nya. Apa-apaan ini kenapa diri nya senyum-senyum?

"Saya ingin memberitahukan besok kamu sudah bisa kuliah" Ujar Alby kepada Ayana.

Ayana yang mendengar perkataan Alby seketika membuka mulut kaget. "Kk-uliah? Besok?" Tanya Ayana tak percaya.

"Tapi kan Aya belum ngurus surat ini itu, belum ospek juga."

"Tenang saja. Hal itu sudah saya urus sebelum pindah ke bogor" Ucap Alby santai.

Ayana seketika tersenyum lebar dan tanpa ia sadari tubuh nya bergerak memeluk Alby dengan erat. Alby yang mendapat perlakuan dari Ayana yang tiba-tiba memeluk nya seketika pipi nya memerah dan jantung yang berdetak cepat.

Ayana semakin mengeratkan pelukan nya pada Alby." Makasi ustadz Albyy!!!" Ucap Ayana dengan senyuman yang mengukir bibir mungil Ayana.

Alby membalas pelukan Ayana dan ikut tersenyum hangat. Dan tiba-tiba Ayana melototkan mata nya saat menyadari ia memeluk Alby.

Ayana dengan cepat melepas pelukan tersebut yang membuat Alby keheranan.

"Ii-tutu tt-adi Aya peregangan aja" Ucap Ayana gugup sambil memperagakan seolah-olah sedang melakukan peregangan.

Alby terkekeh mendengar alasan Ayana ia semakin mendekati wajah Ayana yang membuat hidung mereka hampir bersentuhan. "Peregangan sampai peluk begitu, hm?" Tanya Alby lembut.

FII HIFZILLAH (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang