FH-54

630 35 0
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ.

...........

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

Ambil yang baik buang yang buruk

Happy Reading!🩶

• Bilamana kesibukanya terhadap dunia itu menganggu ibadahnya kepada Allah, maka mencari keduniaan itu merupakan musibah dan hukuman bagi orang itu •

_Habib Ali Zaenal Abidin.

...........

Setelah menjelaskan kepada Alby saat ini Ayana dapat bernafas lega, karena Alby dapat mempercayai dirinya dan lebih memilih melupakan hal tersebut.

"Ayana, budhe minta minta tolong ga?" Ucap budhe Rini datang menghampiri Ayana yang tengah terduduk di sofa seorang diri.

Ayana yang tengah asik duduk di sofa sembari menunggu Alby mengambil barang di mobil pun seketika menoleh saat budhe Rini memanggil dirinya.

"Minta tolong apa ya?" Sahut Ayana mematika handphone nya.

"Ini budhe kan mau bikin teh, tapi gula habis. Kamu beli ya di supermarket depan jalan itu." Jelas budhe Rini sambil menyodorkan selembaran kertas berwarna merah.

Ayana yang mengerti pun mengangguk singkat.

"Iya, Aya izin dulu sama mas Alby." Sahut Ayana.

"Eh ga usah." Cegah budhe Rini menahan tangan Ayana yang hendak keluar untuk mencari Alby.

"Kenapa?" Tanya Ayana bingung.

"Kalau Ayana izin nanti suami Ayana yang beli, budhe mau nya Ayana yang jalan sendiri." Ujar budhe Rini berusaha meyakinkan Ayana.

"Em-yaudeh deh, Aya pamit dulu lewat belakang, Assalamualaikum." Sahut Ayana dan segera keluar Rumah dengan pintu belakang agar tak di ketahui Alby.

"Walaikumsalam." Sahut budhe Rini.

Tak perlu menunggu lama, Ayana saat ini telah sampai di supermarket dan telah selesai membeli gula.

Ayana bergegas untuk segera pulang dan memberikan gula ini kepada budhe Rini. Jujur dirinya takut jika Alby mengetahui bahwa dirinya telah pergi tanpa seizin dari Alby.

Dengan keadaan waktu yang hampir menunjukan pukul sepuluh malam.

Ayana mengedarkan pandangan nya ke seluruh arah dan mengekerutkan kening nya bingung.

"Kenapa sepi banget malem ini?" Tanya Ayana kepada dirinya dan tetap berjalan fokus ke arah depan.

Sehingga Ayana tak menyadari bahwa telah ada satu motor sport berwarna hitam mendekati dan berhenti tepat di samping dirinya.

"Arlan?" Beo Ayana saat melihat sosok pria melepas helm nya.

Ayana tak menjawab ucapan Ayana, ia hanya diam dan lekat memperhatikan gadis yang tak pernah akan ia miliki.

FII HIFZILLAH (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang