FH-53

639 38 0
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ.

...........

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

Ambil yang baik buang yang buruk

Happy Reading!🩶


Jika kamu sedih maka tersenyumlah jangan kamu ganggu orang lain dengan masam nya wajahmu sesungguh nya senyuman di waktu sedih merupakan pahala besar

_Al-Habib Umar Bin Hafidz

...........

Setelah bercerita dan bergurau kepada Alby, Ayana saat ini tengah bersiap-siap di dalam kamar nya karena akan berkunjung ke rumah saudara abah nya yaitu budhe Rini.

Sejujurnya Ayana sangat malas dan enggan untuk datang ke rumah budhe nya tersebut, karena Ayana cukup kesal mengingat dirinya dahulu pernah di jadikan bahan ejekan dan candaan.

Ayana memutar-mutarkan tubuh nya di depan kaca yang membuat gamis Ayana berputar sempurna bagaikan seorang putri.

Sedangkan Alby yang baru saja keluar dari kamar mandi melihat sosok istri kecil nya bagaikan bidadari seketika membuat jantung Alby berdetak lebih cepat.

Alby berusaha menahan senyum nya dan tetap berdiri di ambang pintu kamar mandi sambil menatap lekat gadis nya dari belakang.

Sedangkan Ayana yang terlalu lama berputar-putar tak sengaja menangkap sosok Alby yang tengah memperhatikan dirinya dengan lekat.

"Mas Alby kenapa?" Tanya Ayana bingung dan terduduk di pinggir kasur.

Alby yang terlalu asik memandangi istri nya seketika tersadar dan berdehem untuk berusaha menutupi rasa gugup nya.

"Tidak apa-apa. Sudah siap?" Sahut Alby berusaha mengalihkan topik pembicaraan.

"Hm, sudah." Sahut Ayana.

"Mas Alby."

"Iya sayang?"

"Nanti di rumah budhe Rini jangan lama-lama ya?" Pinta Ayana kepada Alby.

Alby yang mendengar permintaan sang gadis cukup mengekerutkan kening nya bingung.

"Kenapa? Kamu sakit? Kalau sakit kita ke Rumah sakit ya?" Tanya Alby panik yang terlihat jelas di wajah Alby.

"Ga, Ayana ga sakit. Pokoknya nanti Aya ga mau lama-lama!" Sahut Ayana memandang Alby yang ikut terduduk di samping nya.

Alby tak percaya kepada gadis nya, ia mendekati Ayana dan menyentuh dahi Ayana untuk memeriksa suhu tubuh istri nya.

"Kamu benar tidak sakit Ayana? Kalau sakit langsung bilang saya ya? Jangan di sembunyikan." Jelas Alby menatap lekat iris mata istrinya yang indah.

"Iya, iya, iya mas Alby cepet banget panik nya." Sahut Ayana lelah kepada Alby.

Alby tak menjawab ia mendekati Ayana dan mencium kening gadis nya cukup lama.

FII HIFZILLAH (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang