FH-39

748 49 1
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ.

..........

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

Ambil yang baik buang yang buruk

Happy Reading!🩶

• Ketika kamu ikhlas menerima menerima semua kekecewaan hidup, maka Allah akan membayar tuntas kekecewaan dengan beribu-ribu kebaikan •

_ Ali Bin Abi Thalib

...........

Alby memegang kedua pipi Ayana yang sangat dingin agar dapat melihat wajah gadis nya dengan jelas.

"AYANA LIHAT SAYA." Ucap panik Alby melihat wajah Ayana yang ketakutan.

Ayana tak menggubris ucapan Alby ia  tetap masih berusaha mencerna apa yang sedang terjadi.

Alby tentu saja semakin panik melihat Ayana yang tak merespon dirinya, ia dengan cepat membawa Ayana ke dalam pelukan nya dan mencium kepala gadis itu dengan lembut berkali-kali.

"Maafkan saya Ayana, maaf kan saya."

Lirih Alby dengan tubuh gemetar merangkul Ayana dengan erat.

Ayana yang mulai sadar atas apa yang terjadi dengan keras mendorong tubuh Alby menjauh, ia tak peduli terhadap serpihan kaca yang semakin menembus kulit pria tersebut.

"Ga usah peluk-peluk!"

Sahut Ayana dengan wajah memerah dan tak lupa tatapan bengis yang di lemparkan ke Alby.

Alby menggeleng dengan cepat ia menatap Ayana dengan tatapan yang memiliki arti penyesalan yang sangat dalam.

"Saya tidak seperti yang kamu lihat Ayana." Jelas Alby dengan wajah yang berusaha meyakinkan, walaupun Ayana dapat lihat dengan jelas wajah Alby semakin pucat pasi.

"Aya ga peduli, Ayana akuin memang Dinda lebih cantik dan lebih baik dari pada Ayana, Dinda lebih unggul dalam semua bidang, Dind-"

"AYANAA!!" Teriak Alby frustasi saat melihat air mata gadis nya yang kembali turun. Alby sungguh merasa bersalah karena dirinya Ayana sampai nekat melakukan hal yang berbahaya.

Hati Ayana seketika trenyuh saat Alby membentak dirinya. Bentakan pertama yang Alby berikan kepada Ayana, bentakan yang membuat kekecewaan gadis itu semakin bertambah.

Alby yang menyadari bahwa dirinya telah membentak Ayana pun dengan cepat membawa kembali gadis nya kedalam pelukan dan tak lupa mengusap punggung Ayana untuk memberikan ketenangan

"Sekali lagi maafkan saya.." Bisik Alby dengan pelan di telinga gadisnya.

Ayana tak memperdulikan ucapan Alby ia semakin keras mengigit bibir bagian dalam sebagai pelampiasan rasa kecewa nya, sehingga mengeluarkan darah segar.

Alby semakin kacau melihat Ayana yang mengigit bibir nya dengan keras. Sungguh Alby tak akan memaafkan dirinya jika gadis nya akan kembali jatuh sakit.

FII HIFZILLAH (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang