FH-66

1.1K 43 2
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ.

...........

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

Ambil yang baik buang yang buruk

Happy Reading!🩶

Bersujud lah dan dekatkan lah dirimu pada Allah •

_Q.S Al-Alaq 19

...........


Di langit Madinah, dengan matahari yang berada tepat di atas kepala terdapat seorang gadis yang tengah terduduk di hamparan tanah.

Pemakaman Jannatul Baqi', pemakaman yang berada di dalam kawasan Masjid Nabawi di Madinah Al- Munawarah, pemakaman tempat Alby di kebumikan.

Ayana terduduk seorang diri dengan gundukan tanah kering dengan batu Alam yang sebagai pertanda.

"Waktu kita sesingkat maghrib dan isya ya, mas Alby?"  tanya Ayana kepada gundukan tanah kering tersebut.

Ayana menghela nafas dan tetap memperhatikan kuburan tersebut.

"Mas Alby tega banget, ninggalin Ayana." Ucap Ayana sambil memainkan butiran tanah kering tersebut.

"Padahal mas Alby mau jadi abah, dan Ayana mau jadi Umma, tapi mas Alby ninggalin Ayana secepat ini," ujar Ayana berusaha menahan tangis nya.

Ayana lagi-lagi menghela nafas.

"Nanti kalau Ayana sakit perut siapa yang mau obatin Ayana?"

"Nanti Ayana solat Tahajjud, siapa yang jadi Imam untuk Ayana?

"Nanti siapa yang ngasi pelukan ke Ayana?"

"Nanti siapa yang hapus air mata Ayana?"

"M-mas Alby, ini air mata Ayana turun..mas Alby ga mau ngusap air mata Aya?"

Ayana diam, dan berharap Alby akan menjawab. Walaupun ia tahu hal tersebut tidak akan pernah terjadi.

"Mas Alby, ninggalin anak ini buat Ayana ya?"

"Mas Alby jahat banget,"

"A-yana, ga kuat kalau harus ngurus anak ini sendiri"

Sedangkan di sisi lain terdapat Ei, dan Syauqi yang tengah memperhatikan Ayana seorang diri dari kejauhan.

Keluarga yang di Indonesia telah di beri kabar oleh pihak travel umroh bahwa putra mereka Muhammad Alby El-Malik telah berpulang ke Rahmatullah pukul tiga lewat dua belas menit dini hari di kota Madinah dan di makamkan di pemakaman Baqi'.

Keluarga yang di Indonesia yang mendapatkan kabar tersebut tentu saja tak percaya, terlebih nya lagi Ummi Khadijah yang terus menangis tersedu-sedu.

Dan alhasil Ei dan Syauqi lah yang di utus untuk menghampiri dan menemani Ayana yang berada di negri Arab tersebut.

"Samperin kak Ayana bang," ajak Syauqi kepada Ei.

Ei pun mengangguk dan berjalan bersama menghampiri Ayana.

Ei tentu saja khawatir dengan kondisi adik nya, terlebih nya lagi Ayana telah duduk di pemakaman tersebut berjam-jam dengan keadaan hamil dan belum sarapan.

Ei mendekati Ayana dan ikut terduduk di samping Ayana. "Ayana balik ya, kita do'kan semoga mas Alby mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah," Ucap Alby kepada Ayana.

Ayana menggeleng. "Ga mau, nanti mas Alby ga ada yang nemenin," sahut Ayana.

"Ayana, istighfar ya? Ikhlasin mas Alby," ucap Ei kepada Ayana.

Ayana menghela nafas lelah sebelum pergi ia sempatkan untuk mencium batu yang sebagai pertanda makam Alby untuk terakhir kali.

"Ayana pamit ya mas Alby, maaf kalau selama ini Ayana ngerepotin mas Alby, besok kalau anak kita sudah lahir, Ayana janji bakal bawa mereka kesini," ujar Ayana berusaha tersenyum dengan air mata yang terus mengalir membasahi pipi nya.

"Assalamualaikum.." Ucap Ayana dengan pelan dan mulai berdiri berjalan meninggalkan pemakaman tersebut.



~END~


~~~~~~~~~~~~~~

MasyaAllah...

Makasi kalian yang sudah mau baca cerita ini.

Sehat-sehat ya kalian, sampai ketemu di cerita aku yang lain.

Assalamualaikum🫶









































FII HIFZILLAH (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang