FH-55

613 38 1
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ.

...........

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

Ambil yang baik buang yang buruk

Happy Reading!🩶


• Pacaran tidak mendekatkan mu kepada jodoh, camkan ucapan saya, pacaran hanya mendekatkan mu kepada murka nya Allah, pacaran hanya membuat mu semakin dekat dengan jalan kehidupan mu sendiri •

_Ustadzah Halimah Alaydrus

...........

Malam yang semakin sunyi dan gelap, angin malam yang semakin kencang. Bulan yang semakin menampakan dirinya.

Di bawah bulan indah tersebut terdapat seorang pria bertubuh tegap yang tengah mengusap wajah nya gusar karena tidak menemukan sosok perempuan yang ia cari.

Istighfar. Hanya itulah kalimat yang Alby dapat ucapkan berkali-kali karena tidak menemukan sosok istri kecil nya.

Alby semakin mengelilingi area Supermarket yang semakin sepi dan sunyi dengan seorang diri. Menorobos kegelapan tanpa di sertai rasa takut.

"Ya Allah.." Lirih Alby dengan takut dan kembali mengusap wajah nya kasar.

Waktu terus berjalan tak mengenal kata lelah, Alby terus mencari keberadaan istri nya. Ia terus menelfon semua teman Ayana untuk mencari informasi tetapi nihil. Ia tidak mendapatkan informasi apapun.

Hingga Alby memutuskan untuk menekan salah satu nomor yaitu kakak laki-laki Ayana yaitu Ei.

Alby menjelaskan apa yang telah terjadi ke pada Ei dan meminta bantuan karena ia tak kunjung menemukan istri kecil nya Ayana.

Tak perlu menunggu lama Alby pun mendengar suara motor sport yang datang menghampiri dirinya.

"Mas gimana Ayana sudah ketemu?" Tanya Ei panik dan berlari ke arah Alby.

Alby hanya bisa menggeleng lelah. Ia sudah berikhtiar dan mencari ke segala arah dan bertanya kepada setiap orang yang ia lihat, tetapi tetap saja hasilnya tidak memberikan apapun.

"Wallahi saya takut jika istri saya sampai kenapa-napa." Lirih Alby gemetar dengan  air mata yang sudah turun.

Ei mendekati Alby dan menepuk bahu Alby dengan tujuan untuk menenangkan.

"InsyaAllah, Ayana ga papa mas, kita berusaha lagi." Ucap Ei kepada Alby.

Alby pun mengangguk faham ia menarik nafas dalam-dalam sebelum berbicara.

"Saya Tahajjud dulu." Ucap Alby kepada Ei dan mendapatkan anggukan.

Setelah menemukan Musholla terdekat, Alby pun mulai berwudhu sebelum melaksanakan solat Tahajjud.

Suasana malam yang sunyi, angin malam yang semakin menembus kulit, tetapi Alby tidak memperdulikan hal itu semua.

Ia tetap menyelesaikan wudhu nya dan segera untuk melaksanakan solat Tahajjud seorang diri.

FII HIFZILLAH (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang