FH-62

705 45 0
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ.

...........

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

Ambil yang baik buang yang buruk

Happy Reading!🩶

• Orang beriman itu memberikan ke amanan kepada semua manusia, sehingga orang di sekelilingnya merasa aman dan tidak akan takut ia menyakiti dan mendalimi nya •

_Al-habib Umar Bin Hafidz



...........



Satu minggu telah berlalu. Saat ini Ayana dan Alby telah kembali ke kota bogor. Alby tak terus mengucapkan kalimat syukur karena ia dapat kembali dengan selamat tanpa adanya kendala di tengah perjalanan.


Tetapi Alby saat ini tak tahu harus berbuat apa karena melihat istri kecil nya yang terus menyendiri dan selalu menangis saat seorang diri.

Alby telah berusaha membujuk dan menenangkan istri nya. Tetapi lagi-lagi hal tersebut tidak berhasil.

Alhasil Alby putuskan untuk tidak mengajar selama beberapa minggu ini, karena jika ia meninggalkan istri kecil nya ini tentu saja gadis tersebut akan menangis kembali.

Sedangkan Ayana saat ini tengah terduduk di sofa dan menatap dengan tatapan sayu ke arah tumbuhan kaktus yang berada di atas meja berwarna putih.

Alby mendekati Ayana yang tengah terduduk di sofa dan membawa sepiring yang berisikan buah Apel.

"Ayana, kenapa hm?" tanya Alby berusaha mencari perhatian Ayana.

Alby tentu saja sedih melihat istrinya yang tiba-tiba menjadi pendiam dan tidak aktif seperti biasanya.

Alby rindu. Alby rindu dengan senyuman istrinya, Alby rindu dengan omelan Ayana yang di lemparkan ke pada dirinya, Alby rindu melihat Ayana selalu semangat saat berkaitan dengan makanan.

Alby menaruh piring tersebut di atas meja dan beralih menatap istrinya dengan tatapan hangat. "Ayana."

Ayana pun menoleh dengan pelan dan hanya berdehem sebagai jawaban nya.

Alby menghela nafas lelah. Sudah semua cara ia coba, tetapi tetap saja istrinya ini sangat susah untuk di bujuk.

"Ayana, saya mohon ya? Ceritakan semua masalah mu kepada saya," mohon Alby kepada Ayana dengan lembut.

Ayana menggeleng sebagai pertanda jawaban nya, ia hanya menunduk dan berusaha menahan air mata nya yang hendak terjatuh.

Tetapi Alby tentu saja tahu dengan Ayana yang berusaha menahan air matanya. Alby dengan pelan membawa Ayana ke dalam pelukan hangat nya dan mengelus punggung istri kecil nya yang mulai bergetar.

"Ayana..kenapa hm? Ceritakan kepada saya ya?" ujar Alby berusaha menenangkan Ayana.

Ayana yang mendapatkan perlakuan hangat dari Alby tentu saja semakin menangis dan terus menangis.

FII HIFZILLAH (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang