FH-27

977 49 0
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ.

...........

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

Ambil yang baik buang yang buruk

Happy Reading!🩶

Belajar lah untuk berlapang dada, karena tidak semua yang kita ingin kan itu terbaik  menurut Allah. Sesulit apa pun keadaan mu, ajarilah hati mu agar bisa menerima keadaan tanpa membenci•

_Habib Umar bin Hafidz

...........

Setelah berhasil membuat Ayana tertidur Alby beranjak dari kasur perlahan. Alby membenarkan posisi tidur Ayana, menaruh bantal-bantal di pinggir kasur dan menyelimuti Ayana.

Setelah menyelesaikan solat zuhur Alby datang menghampiri Ayana sambil membawakan bubur dan obat penurun panas.

Alby memperhatikan wajah teduh Ayana yang menjadi pucat pasi akibat rasa trauma yang muncul dan suhu tubuh yang menjadi panas.

Alby menaruh bubur di atas nakas dan menepuk pelan lengan Ayana. "Ayana makan dulu ya?" Ucap Alby lembut

Ayana mengerjapkan mata nya perlahan dan ia menemuka sosok Alby yang tengah tersenyum lembut sambil mengusap kepala nya yang masi terbalut hijab.

"Ngga mau, mulut Aya pait rasa nya"Ucap Ayana menutup mulut nya dengan selimut.

Alby tersenyum dan mendekati Ayana.

"Dari itu makan dulu Ayana biar ga pait lagi ya?" Sahut Alby.

Saat ini Ayana merasa geli melihat perlakuan Alby terhadap dirinya yang sangat manis. Ingin rasanya Ayana tertawa jahat.

Ayana menggeleng dan menatap arah lain. Ayana tidak kuat ketika melihat wajah Alby yang memohon kepada dirinya.

Alby menghela nafas sabar dan mencoba membujuk Ayana."Kalau Ayana sembuh dalam dua hari ini, saya akan berikan keripik tiga kresek." Rayu Alby kepada Ayana.

Ayana yang mendengar tawaran mengenai cemilan favorit nya tersebut seketika ternganga."Bener kan?" Tanya Ayana yang masi lemas.

Alby mengangguk dan mengambil bubur tersebut dan menyuapi Ayana dengan telaten. Ayana sedikit kesusahan dalam membuka mulut akibat bibir nya yang terluka.

"Udah..Aya ga kuat" Ucap Ayana lemas dan menjauhkan tangan Alby.

Alby mengangguk setidak nya perut Ayana sudah terisi kali ini. "Obat nya di minum, saya ambil obat buat bibir mu dulu" Ucap Alby membawa kembali mangkuk yang berisi bubur sisa.

Ayana yang melihat Alby telah keluar mengambil obat pil tersebut menelan nya dengan perlahan."Ini pil besar banget"

Tak perlu menunggu lama Alby kembali sambil membawa beberapa obat dan kapas. Alby mendekati Ayana dan duduk di samping Ayana yang tengah berbaring.

"Mulut nya di buka ya." Ucap Alby lembut.

Ayana menurut apa yang Alby ucapkan ia merasakan tangan Alby memegang bibir mungil nya yang terluka.

FII HIFZILLAH (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang