FH-10

1.2K 72 0
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِي

...........

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

Ambil yang baik buang yang buruk

Happy Reading!🩶

• Tuhan mu lebih mengetahui apa yang ada dalam hati mu •

-Q.S Al-isra 25

...........

Liat judul bab nya dulu ya plis yang ini😭🙏

Saat ini Ayana telah tiba di ruangan Alby ia mengetuk pintu terlebih dahulu dan mengucapkan salam.

"Assalamualaikum"

"Walaikumsalam, masuk"

Ayana memasuki ruangan Alby dan berdiri tepat di depan meja dan menunduk.

"Ustdaz Alby ada apa manggil saya ke sini?"

Alby menatap Ayana dan tersenyum tipis sangat tipis.

"Tidak ada"

Ayana mendongak kaget, apa-apaan ini ia di panggil ke ruangan Alby tapi tidak melakukan apa-apa.

"Tapi kenapa ustdz manggil saya?"

"Ya tidak ada."Hanya tiga kata itu yang di ucapkan oleh Alby. Menyebalkan bukan?

"Kalau tidak ada yang di perlukan, saya izin pamit keluar" Ucap Ayana kepada Alby sungguh tingkat kekesalan Ayana kepada ustadz satu ini semakin meningkat dua puluh kali lipat.

"Ada"

Ayana menghentikan langkah nya dan berbalik badan.

"apa?"

Alby tidak menjawab ucapan Ayana ia meraih paper bag di samping nya dan memberikan kepada Ayana.

Ayana mengerutkan kening nya ketika Alby memberikan paper bag tersebut dan menatap Alby bingung.

"Ambil ini dan pakai"

Ayana mengambil paper bag tersebut dengan perlahan dan membuka nya.

"Handschok?"

"Kenapa ustadz kasi ini ke saya? Oh ustadz mau saya antar ini?"

Alby menggeleng dengan cepat.

"Tidak. Saya ingin kamu memakai nya, pergelangan kamu terlihat dan itu adalah aurat."

Ayana seketika melihat pergelangan nya dan ya benar saja itu terpampang jelas.

"Makasi ustadz tapi saya bisa beli sendiri kok saya punya uang banyak hari ini." Ucap Ayana sambil menyodorkan kembali paper bag tersebut.

"Pakai."

"Ga ustdaz sa-"

"Pakai"

Ayana seketika diam ketika Alby mengatakan hal tersebut dengan suara bariton nya yang tegas.

"Yaudah saya terima, kalau begitu saya pamit ustdaz, Assalamualaikum"

ucap Ayana dan langsung pergi keluar dari ruangan Alby, sungguh ia bingung haruskah ia senang karena di berikan barang oleh Alby atau ia harus semakin kesal karena nada menakutkan yang Alby ucapkan.

FII HIFZILLAH (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang