FH-20

1.1K 58 0
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ.

...........

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

Ambil yang baik buang yang buruk

Happy Reading!🩶

• Abaikan rasa sakit, atau jika tidak kamu tidak akan pernah merasa bahagia •

_ Ali Bin Abi Thalib

...........

Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama dan melelahkan Alby dan Ayana menepi sejenak di rest area untuk melakukan solat isya sebelum melanjutkan perjalanan.

Saat ini Ayana tengah terduduk di pinggir musholla sambil menunggu Alby yang mengisi bensin. Tubuh Ayana sangat lah remuk akibat perjalanan yang sangat memakan waktu. Ah tidak Ayana rindu kasur di rumah.

Sambil menunggu waktu adzan isya berkumandang Ayana melihat sekeliling dan ia menemukan supermarket mini yang berisikan banyak chiki-chiki kegemaran nya.

Lalu Ayana dengan cepat mendekati Alby yang sedang mengisi bensin di sekitar rest area, dan menarik ujung baju Alby dengan pelan.

"Ustadz Alby" Ucap Ayana sambil melihat ke atas untuk menatap wajah Alby karena tubuh Alby yang sangat tinggi. Seperti tiang listrik fikir Ayana.

Alby yang selesai mengisi bensin dan membayar pun tersenyum.

"Kenapa, hm?" Jawab Alby lembut.

"Ustadz Alby punya uang ga? Kalo ga punya ga papa deh"

Alby mengangguk dan mengeluarkan dompet kulit berwarna hitam nya dan mengambil beberapa lembar berwarna merah.

"Mau buat apa ayana?" Tanya Alby.

Ayana menunjuk supermarket yang berada di sebelah kiri nya.

"Itu Aya mau jajan boleh kan?"

Alby megangguk bertanda memperboleh kan. Setelah memakirkan mobil Alby dan Ayana menuju supermareket tersebut.

Mata Ayana saat ini sangat bersinar seketika rasa lelah akibat perjalanan jauh itu sirna seketika saat Ayana melihat banyak sekali jajanan yang tertata rapi.

Alby mengambil salah satu keranjang dorong, dan memberikan nya kepada Ayana, tetapi belum sempat berbicara Alby melihat Ayana yang sudah berlari kencang ke arah satu rak makanan.

Ayana mengambil semua makanan tersebut dari makanan manis hingga pedas, tetapi saat ingin mengambil satu makanan lagi yaitu keripik pedas tangan Ayana di tahan oleh Alby.

"Ayana, jangan makanan pedas." Ucap Alby dengan tatapan tajam.

"Ih ustadz Alby mah ga seru, ini enakk tau ada sensasi kebakar gitu." Sahut Ayana antusias dan tetap mengambil keripik pedas tersebut dan memasukan ke dalam keranjang.

Alby yang melihat Ayana memasukan kembali ke dalam keranjang pun membulatkan mata nya tak terima. Alby kembali menaruh makanan pedas tersebut ke tempat nya.

FII HIFZILLAH (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang