FH-26

897 51 2
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ.

...........

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

Ambil yang baik buang yang buruk

Happy Reading!🩶

• Senyum adalah jawaban teramat bijak untuk menjawab orang  yang datang mencela mu •

_Habib Ali Zainal Abidin Alkaff

...........

Setelah berhasil pamit Ayana segera keluar mencari tempat teduh untuk menelfon Alby entah kenapa kali ini Ayana merasa sedikit takut mengingat wajah Alby yang saat marah.

Ayana mulai menggulir ponsel nya dan mencari kontak Alby untuk menelfon.

"Marah ga ya?" Gumam Ayana sambil berharap telfon di jawab.

Setelah beberapa saat menunggu akhirnya telfon bersambung.

"Assalamualikum ustadz?"

"Ayana di mana, share lock sekarang"

"..."

Tut..

Ayana mengirim lokasi nya saat ini pada Alby dan tidak membutuhkan waktu lama, Ayana melihat mobil putih yang datang menghampiri dirinya.

Ayana mendekati mobil tersebut dan mengintip di kaca, tetapi ia bukanlah Alby melainkan Wafi yang sedang tersenyum kepada nya.

Ayana mengerutkan kening nya.

"Wafi?"

Wafi menurunkan kaca mobil nya dan menatap Ayana."Ayo masuk yak! Udah mulai hujan" Sahut Wafi.

Ayana melihat sekitar dan benar saja jalanan sudah mulai basah karena hujan yang telah turun.

"Engga Wafi aku ud-"

"CTARRRR!!"

Suara petir yang menggelegar sehingga menghasilkan percikan api dan kilatan yang muncul di langit gelap tersebut yang membuat tubuh Ayana terlonjak kaget.

"Akkkhh!" Teriak Ayana sambil menutup kedua kuping nya. Ayana sejujur nya memiliki rasa takut terhadap suara petir akibat rasa trauma yang menghampiri dirinya.

Karena saat Ayana masi berumur dua belas tahun ia melihat dengan kepala mata nya sendiri seorang yang tersambar petir sehingga menghasilkan bau hangus yang sangat menyengat.

Wafi dengan cepat keluar dan membukakan pintu mobil agar Ayana dapat masuk. "Ga papa gua antar pulang ayo." Ucap Wafi mempersilahkan Ayana masuk.

Ayana tak merespon ucapan Wafi tetapi ia tetap menurut dan masuk kedalam mobil dengan keadaan tubuh bergetar hebat.

Wafi yang melihat Ayana ketakutan dengan segera menjalankan mobil untuk mengantar Ayana pulang.

FII HIFZILLAH (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang