FH-11

1K 68 0
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ.

...........

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

Ambil yang baik buang yang buruk

Happy Reading!🩶

• Dan berbuat baiklah, karena sesungguh nya Allah menyukai orang orang yang berbuat baik •

-Q.S Al-Baqarah 195

...........


Saat ini Ayana memasuki rumah dengan keadaan wajah memerah semerah tomat dengan berjalan menghentakan kaki dengan keras, ia melewati sang abang yang sedang asik rebahan di atas sofa berwarna abu-abu tersebut.

Ei yang melihat tingkah laku Ayana tersebut pun menegur nya.

"Biasin salam dulu masuk rumah, itu juga muka udah kayak abis di rebus merah banget." Ujar Ei kepada Ayana, yang membuat sang empu berhenti melangkah dan menatap dengan tatapan sengit dan tajam.

"Assalamualaikum!!" Sahut Ayana dengan penuh tekanan

"Walaikumsalam, lagian kenapa sih dateng dateng masuk rumah udah jutek begitu"

"Au ah, Aya kesel sama malu" sahut Ayana dengan memalingkan wajah agar tidak di tatap oleh Ei.

"Malu?"

"Malu kenapa, tumben banget" Tanya Ei dengan wajah tak percaya dan nada mengejek.

"Itu tu lo tetangga samping pager item itu ustadz baru Aya" ujar Ayana dengan kesal dan ikut duduk di soffa bersama Ei

Ei yang menyadari bahwa yang di sebut oleh Ayana adalah Alby ia langsung tersenyum senang.

"Terus kenapa emang nya?"

"Ya, ga ada si tadi Aya ga sengaja tuduh ustadz Alby itu penguntit." Gumam Ayana pelan tetapi masih dapat di dengar oleh Ei.

Ei yang mendengar hal tersebut melototkan mata nya tak percaya.

"Eh Ayana kamu tuduh apa!?" Tanya Ei sekali lagi memastikan

"Penguntit"

Ei menepuk jidat nya pusing

"Ya, lagian si ustadz Alby ngikutin Aya udah kayak penguntit, tau ga tadi waktu pulang sekolah ustadz Alby ikut Ayana naik angkot, padahal si ustadz nya bawa motor"

Ucap Ayana panjang lebar, agar tak di salahkan oleh sang abang.

"Ya, tapi tetep aja Ayana kamu salah, udah nanti abis solat magrib kamu ke rumah ustadz Alby minta maaf"

Ayana yang mendengar ucapan sang abang yang menyuruh nya meminta maaf, seketika membulat tak terima.

"Ga mau, Ayana malu kalau sekarang besok aja kapan kapan" Ujar Ayana

"Ayana, ustadz Alby itu guru mu lho..nanti ga berkah ilmu nya gimana?"

Ucap Ei dengan niat menakut nakuti Ayana agar mau datang ke rumah Alby dan meminta maaf, selain itu ia juga berharap agar sang adik dapat mengenal sosok Muhammad Alby lebih dalam.

FII HIFZILLAH (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang