FH-48

744 40 0
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ.

...........

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

Ambil yang baik buang yang buruk

Happy Reading!🩶

• Nasib tidak bisa di duga, takdir tidak bisa di rubah, tapi do'a bisa merubah segalanya. Nothing is impossible when Allah said " Kun fayakun" •

_Ustadz Hanan Attaki

...........

Pagi ini Ayana tengah terduduk di meja makan sembari menata masakan yang telah berhasil ia buat beberapa menit yang lalu.

"MasyaAllah ternyata masakan Aya tidak bisa di ragukan." Gumam Ayana sambil tersenyum melihat masakan yang telah tertata rapi.

"Eh mas Alby, sini Ayana sudah masak loh." Ucap Ayana saat melihat Alby yang baru saja keluar dari kamar menuju dirinya yang tengah berada di meja makan.

Alby seketika tersenyum lembut dan mendekati Ayana yang tengah menatap diri nya. "Ayana yang masak?" Tanya Alby melihat banyak makanan yang telah tertata rapi.

Ayana tentu saja mengangguk bangga dan tersenyum manis ke arah Alby.

"Iya dong, Ayana gini-gini jago masak." Sahut Ayana mengambilkan piring untuk Alby.

"Banyak sekali Ayana, kamu tidak lelah hm?" Tanya Alby lembut kepada Ayana dan melihat banyak piring yang berisi lauk pauk.

"Engga kok, Ayana malah suka kalau masak-masak gini." Sahut Ayana mulai menaruh nasi dan lauk pauk di piring Alby.

Alby terkekeh pelan saat mendengar perkataan gadis kecil nya.

"Terima kasih Zaujati, saya coba ya," ujar Alby dengan sopan kepada Ayana.

Ayana pun mengangguk senang dan menunggu Alby mulai mencoba masakan nya dengan sangat antusias.

"Bismillahirahmanirrahim." Ucap Alby saat mulai mencoba masakan yang telah di buat oleh istri kecil nya.

Hening.

Itulah situasi saat ini, Ayana menunggu respons Alby dengan sangat semangat.

Sedangkan Alby tetap mengunyah makanan tersebut dengan pelan dan tak lupa tersenyum kepada Ayana.

"Enak ga? Pasti enak dong." Ucap Ayana kepada Alby dengan sangat bangga dan menaikan satu alis nya.

Alby kembali tersenyum lembut mengangguk dan menatap iris lekat mata Ayana.

"Allhamdulillah, saya menyukai nya." Sahut Alby sembari mengusap lembut kepala Ayana yang terbaluti oleh hijab berwarna coklat muda.

"Yang bener? Mau coba ah." Ucap Ayana bangga mengambil satu sendok yang berisi nasi dan lauk pauk dan mulai memakan nya.

Lima detik berlalu. Ayana diam tak berbicara dan terus mengunyah dengan raut muka yang tak bisa di baca.

FII HIFZILLAH (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang