FH-12

1.1K 65 0
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ.

...........

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

Ambil yang baik buang yang buruk

Happy Reading!🩶

• Aku tidak peduli tentang susah senang ku, karena aku tidak tahu, mana di antara kedua hal itu yang terbaik untuk ku •

-Saidina Umar bin Khatab

...........

Saat ini Ayana sedang melakukan aktivitas seperti biasa karena hari ini adalah hari minggu, sungguh ia sangat menyukai hari libur di mana ia tidak perlu mandi dan bangun pagi, hingga terdengar suara mahluk yang menganggu Ayana yang sedang asik berleha-leha.

"Dekkk, bangun Assalamualaikum Ayana sopphiiee banggunnnn."Ucap sang abang di depan pintu Ayana dan tak lupa menggedor dengan keras.

Ayana yang sangat jengah dengan perlakuan sang abang pun membuka pintu dengan kesal.

"Walaikumsalam kenapa si bang, bisa ga pagi pagi tu santai adem ayem dan hiduplah seperti leri." Ujar Ayana

"Ga bisa gabisa, udah mending kamu turun dan liat di bawah ada siapa"

Ayana memutar mata nya malas, dan memutar badan membelakangi sang abang sungguh hari ini ia sangat tidak bertenaga untuk bertemu dengan orang lain.

Ei yang melihat Ayana memutar badan pun dengan terpaksa menarik sang adik untuk turun ke bawah, untung nya si Ayana tetap memakai hijab instan nya.

"Ihh-ih abang lepass, lepass gaa!!"

Ucap Ayana dengan kesal ketika sudah turun dari tangga dan berada di ruang tamu.

"Nih bah, tawanan nya" Ucap sang abang dengan wajah penuh kemenangan.

Sedangkan Ayana semakin jengkel di buat nya, ia langsung mengadu kepada abah Zayyn, dan tanpa di ketahui Ayana sudah ada Alby yang tengah terduduk di sofa menatap dirinya.

"Abahh, liat tu bang Ei nyebelin banget pagi pagi udah kayak kakek lampir"

Ucap Ayana sambil memeluk sang abah dari samping meminta pertolongan.

"Hush istigfar udah..Ayana kamu ga malu di liat?" Bisik sang abah pelan kepada Ayana.

Ayana mengerutkan kening nya ketika sang abah bertanya kepada dirinya.

Malu?

Malu diliat oleh siapa memang nya?

Ayana mengikuti pandangan sang abah dan ya..

Mata Ayana dan Alby saling bertemu dan bertatap selama hampir satu menit, Ei yang merasa jengah terhadap dua sejoli itu pun berdehem untuk memecahkan suasana.

"Ekhem"

Seketika Alby dan Ayana saling memutuskan pandangan bersama, sungguh wajah mereka berdua memerah sangat merah tapi ada satu hal yang membedakan mereka.

FII HIFZILLAH (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang