12

1.3K 123 0
                                    

Limario tersenyum ketika melihat Jennie masuk kedalam mobilnya dengan mata yang masih setengah tertutup.

"Mianhae, apa aku menganggu waktu tidurmu?" Tanya Limario yang memperhatikan Jennie yang kembali memejamkan kedua matanya.

"Gwenchana" Gumam Jennie tidak lantas membuka matanya karna Limario meminta keduanya untuk jalan-jalan disekitaran sungai Han jam 2 pagi.

"Mianhae" Ujar Limario memakaikan seatbelt untuk Jennie yang terlihat masih sangat mengantuk.

"Kita jalan ya?" Tanya Limario yang mendapat respon berupa anggukan, Limario tersenyum dan mulai menjalankan mobilnya menuju ke sungai Han.

"Sepertinya aku tidak seharusnya mengajak dia terlalu pagi seperti ini" Ujar Limario melihat kearah Jennie yang sepertinya kembali tertidur.

"Chagiya, kita sudah sampai" Ujar Limario mengusap pipi Jennie, Jennie yang masih tertidur akhirnya terbangun.

"Mianhae, aku jadi tertidur" Ujar Jennie yang membuat Limario hanya mengangguk saja.

"Kajja" Ajak Limario mulai turun dari mobil begitu juga dengan Jennie, keduanya berjalan menuju ke pinggiran sungai Han.

"Dingin sekali" Ujar Jennie mengusap kedua bahunya karna merasa udara benar-benar sangat dingin.

"Otte?" Tanya Limario setelah memeluk tubuh Jennie dari belakang, Jennie yang awalnya kaget, lantas tersenyum dan mengusap dengan lembut tangan Limario.

"Apa tidak masalah jika ada paparazi yang menangkap gambar kita?" Tanya Jennie lebih seperti bisikan karna Jennie benar-benar menikmati momen ini.

"Gwenchana, aku tidak keberatan tentang hal itu" Ujar Limario masih memeluk Jennie menyamankan tubuhnya begitu juga dengan Jennie.

"Aku berharap hubungan ini yang terbaik" Ujar Jennie yang mendapat anggukan dari Limario.

"Kau tau? Semakin hari, aku semakin mencintaimu" Ujar Limario yang membuat kedua pipi Jennie terasa memanas.

"Cheesy" Ujar Jennie yang membuat Limario justru terkekeh.

"Aku tidak bercanda, Nini" Ujar Limario, Jennie sontak mengerutkan keningnya dengan bingung dan menoleh kearah Limario.

"Siapa Nini?" Tanya Jennie yang membuat Limario tersenyum.

"Nama panggilan sayang untukmu" Jawab Limario yang malah membuat Jennie tersenyum.

"I like it" Ujar Jennie kembali memperhatikan sungai Han.

"Kau tidak mau memberikan nama panggilan untukku?" Tanya Limario yang membuat Jennie nampak berpikir.

"Lili?" Tanya Jennie yang malah membuat Limario tertawa.

"Itu seperti nama kucingku, Lily" Ujar Limario yang membuat Jennie mendengus dengan kesal.

"Cari yang lebih kreatif, chagiya" Ujar Limario mencium pipi Jennie dengan gemas meskipun keduanya memakai masker, tapi tetap saja dapat membuat jantung Jennie berdegup dengan kencang.

"Hari sudah semakin pagi, ingin pulang?" Tanya Limario setelah menghabiskan waktu kurang lebih dua jam dengan Jennie.

"Hm, aku ada jadwal juga besok" Ujar Jennie kemudian keduanya berjalan bersama menuju parkiran untuk segera pulang.

"Beristirahatlah lagi, masih ada waktu sebelum benar-benar pagi" Ujar Limario setelah menghentikan mobil Limario tepat didepan gedung dorm milik Blackvelvet.

"Ne, kau juga chagiya. Jangan lupa langsung beristirahat" Ujar Jennie melepaskan seatbeltnya dan memeluk tubuh Limario.

"Sampai ketemu besok di agensi" Ujar Limario mencium puncak kepala Jennie kemudian membiarkan Jennie turun.

The IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang