37

887 90 0
                                    

Limario memperhatikan Seulgi yang tengah tertidur akibat mengonsumsi terlalu banyak alkohol, Limario menghela nafasnya sembari mengalihkan pandangannya kearah beberapa botol kosong bekas alkohol yang diminum oleh Seulgi.

"Aku tak menyangka akan seperti ini" Ujar Limario beralih kearah balkon untuk menikmati udara malam yang terasa sangat dingin baginya.

"Bagaimana bisa semua hal yang kita anggap baik-baik saja ternyata memiliki banyak hal tersembunyi" Gumam Limario memandangi pemadangan yang ada didepannya.

"Chagiya" Panggil seseorang yang membuat Limario menoleh dan ternyata itu adalah Jennie yang datang bersama dengan Irene.

"Mianhae, Irene eonni tak mengizinkanku keluar larut malam tanpanya" Ujar Jennie ketika Limario memperhatikan Irene yang ikut bersama dengan Jennie.

"Gwenchana" Ujar Limario memeluk Jennie sebentar dan Jennie langsung membalas pelukan Limario.

"Apa Seulgi oppa tidak apa-apa?" Tanya Irene yang membuat kedua pasang kekasih tersebut melepaskan pelukan mereka berdua.

"Ne, dia hanya sedang banyak masalah" Ujar Limario membawa Seulgi kearah kamarnya sendiri meninggalkan Jennie dan Irene.

"Nini, bawa obat yang aku bilang?" Tanya Limario setelah selesai menaruh Seulgi dikamarnya.

"Ne, ini" Ujar Jennie menyerahkan obat yang Limario titip padanya, Limario kemudian kembali kedalam kamar Seulgi.

"Maaf merepotkan kalian" Ujar Limario membereskan botol-botol minuman bekas Seulgi.

"Biar aku tolong" Ujar Irene membantu Limario yang diikuti juga oleh Jennie, ketiganya hanya diam sembari memasukkan botol-botol tersebut kedalam kantung sampah.

"Apa Seulgi oppa meminum semua ini?" Tanya Jennie ketika mereka selesai membereskan kurang lebih 10 botol bekas minuman beralkohol.

"Ne, Seulgi sedang memiliki banyak masalah jadi dia lari ke alkohol ini" Ujar Limario mengikat kantung sampah tersebut dan menyimpannya ke tempat sampah.

"Aku akan menyemprotkan pewangi ruangan agar bau alkoholnya hilang" Ujar Limario mencari pengharum ruangan.

"Duduklah" Ujar Limario setelah selesai menyemprotkan pengharum ruangan, Jennie dan Irene kemudian duduk sembari memperhatikan kamar yang ditempati oleh Seulgi.

"Kalian berdua tak keluar? Untuk menikmati waktu berdua, Lim juga sedang pulang kan" Ujar Irene memecah keheningan diantara mereka.

"Gwenchana Lim, aku bisa stay disini sampai kalian selesai dengan kencan kalian" Ujar Irene karna tau Limario pasti mengkhawatirkan Seulgi.

"Kalian juga baru bisa bertemu, kalian pasti butuh waktu berdua" Ujar Irene lagi, Limario nampak berpikir sebentar.

"Arraseo, gomawo" Ujar Limario karna kasihan juga melihat Jennie yang rela mendatanginya.

"Eonni tak masalah berada disini?" Tanya Jennie ketika Limario berpamitan untuk mengganti pakaiannya terlebih dahulu.

"Ne, kalian juga butuh waktu berdua kan" Ujar Irene tersenyum pada Jennie yang masih ragu.

"Gwenchana Jennie~ah, nikmati waktu kalian" Ujar Irene mengusap lengan teman satu grup sekaligus dongsaengnya tersebut.

"Arraseo, gomawo eonni" Ujar Jennie tersenyum pada Irene dan Irene ikut tersenyum karna dia sudah mengambil langkah yang tepat.

"Kami pergi dulu, jika ada sesuatu. Tolong langsung hubungi kami" Ujar Limario yang selesai mengganti pakaiannya.

"Ne, berhati-hatilah" Ujar Irene tersenyum pada keduanya, Irene menghela nafasnya sejenak kemudian berlalu kearah kamar Seulgi.

The IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang