45

900 86 1
                                    

Jisoo menghela nafasnya karna memikirkan ancaman yang dilayangkan oleh Seulgi, Jisoo benar-benar tak mengira jika Seulgi akan mencari tau alasan kenapa Limario tiba-tiba dikirim ke camp.

"Huft" Helaan nafas terdengar dari mulut Jisoo ketika benar-benar dia harus menuruti keinginan Seulgi karna jika tidak, Jennie akan kecewa padanya juga pada tuan Kim.

"Masuk" Ujar Jisoo ketika mendengar pintunya diketuk oleh seseorang, Jisoo sontak tersenyum simpul melihat Rose masuk kedalam ruangannya.

"Mianhae sajangnim, sajangnim memanggilku?" Tanya Rose karna dia mendapat informasi dari Wendy jika Jisoo mencarinya.

"Duduklah dulu, ada hal yang ingin aku sampaikan" Ujar Jisoo berlalu kearah Rose yang sudah duduk disofa yang ada diruangannya.

"Bagimana persiapan konser kalian?" Tanya Jisoo yang membuat Rose awalnya heran karna pertanyaan Jisoo sangat klasik.

"Lancar sajangnim, kami sedang mempersiapkannya" Jawab Rose karna merasa tak enak jika dia hanya diam saja.

"Minggu depan brand Ysl akan bertemu denganmu" Ujar Jisoo yang membuat Rose sedikit kaget.

"Saya sajangnim?" Tanya Rose menunjuk dirinya sendiri karna memang kontrak brand besar baru diberikan pada Jennie dan Irene saja.

"Ne, baru saja brand Ysl menawarkan kerjasama denganmu" Ujar Jisoo mengeluarkan sebuah map berisi perjanjian kontrak pada Rose.

"Kamu bisa membaca dan memikirkannya terlebih dahulu" Ujar Jisoo tersenyum melihat wajah kaget Rose karna memang mereka bisa dibilang grup baru.

"Apa hanya saya sajangnim? Joy eonni dan Yerim, bagaimana?" Tanya Rose sedikit merasa tak enak dengan Joy dan juga Yeri.

"Kami juga punya kontrak dengan mereka berdua, kami sedang mengusahakan yang terbaik untuk kalian" Jawab Jisoo karna dia memang ingin agar semua member girl grup atau boy grupnya merata secara keseluruhan.

"Tenang saja, Joy sama Yeri sedang berdiskusi untuk brand Tod's dan juga Burberry" Ujar Jisoo tau akan ketakutan Rose.

"Baiklah sajangnim, akan saya pikirkan mengenai hal ini" Ujar Rose akhirnya dia bisa sedikit tenang karna kedua membernya akan ikut menyusulnya.

"Baiklah, saya harap kamu menerimanya. Itu tawaran yang sangat bagus untuk karirmu dimasa depan" Ujar Jisoo yang membuat Rose menganggukkan kepalanya.

"Rose" Panggil Jisoo ketika Rose ingin berlalu, Rose menoleh kearah Jisoo yang memegang tangannya.

"Adalagi sajangnim?" Tanya Rose heran sedangkan Jisoo bingung harus berkata apa sekarang.

"Jika tak keberatan, apa kita bisa bertemu malam ini?" Tanya Jisoo yang membuat Rose mengerutkan keningnya dengan bingung.

"Apa ada yang ingin sajangnim bicarakan?" Tanya Rose masih bingung dengan ajakan tiba-tiba dari Jisoo.

"Anniya, hanya makan malam" Jawab Jisoo sedikit merasa takut jika Rose akan menolak ajakannya.

"Baiklah sajangnim, infokan saja alamatnya" Ujar Rose yang membuat Jisoo sontak tersenyum.

"Benarkah?" Tanya Jisoo dengan mata yang berbinar, Rose sontak melihat bagaimana nada suara Jisoo menjadi sangat bersemangat.

"Tentu saja sajangnim, saya permisi dulu" Ujar Rose berlalu karna dia harus kembali melanjutkan latihannya.

"Yes, Jisoo Kim memang yang terbaik" Gumam Jisoo merasa sangat senang karna Rose mau menerima ajakannya untuk pergi bersama.

"Oppa baik-baik saja?" Tanya Jennie yang baru saja masuk kedalam ruangan Jisoo karna Jennie ingin memberikan tiket konser Blackvelvet pada Jisoo.

"Ah, ne" Ujar Jisoo kaget ketika melihat adiknya justru menetap heran kepadanya yang tadi tanpa sengaja malah berjoget-joget tak jelas.

The IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang