35

871 93 0
                                    

Yoona terkejut ketika tiba-tiba Yuri masuk kedalam lift, Yoona dapat melihat keringat membasahi pelipis Yuri entah darimana itu berasal.

"Yoona~ah" Panggil Yuri dengan nafas yang sedikit tak beraturan, Yoona mendadak bingung karna melihat Yuri yang tengah mengatur nafasnya.

"Pelan-pelan saja oppa, aku juga tak akan lari" Ujar Yoona menyerahkan air mineral yang tadi dia bawa.

"Gomawo" Ujar Yuri meminum air mineral pemberian Yoona kemudian mengelap keringatnya.

"Yoona~ah, bantu oppa agar Sica mau menemui oppa" Ujar Yuri akhirnya menjelaskan maksud dan tujuannya.

"Ah tentang itu, mianhae oppa. Tapi sepertinya Sica eonni benar-benar marah padamu, dia bahkan menyuruh kami untuk tidak meresponmu" Ujar Yoona yang membuat Yuri benar-benar pusing sekarang.

"Oppa minta maaf dulu ke Taeyeon oppa, dan bujuk Taeyeon oppa agar mau membantumu oppa. Kurasa hanya dengan cara itu, Sica eonni mau memaafkanmu" Jelas Yoona karna Yoona juga tau jika kemarin Yuri hanya emosi semata.

"Cobalah untuk membuang egomu oppa, karna jika oppa hanya membesarkan ego maka semuanya akan hilang" Ujar Yoona mengingat bagaimana dia juga seperti Yuri dalam hal masalahnya kemarin.

"Arraseo, gomawo. Oppa akan meminta maaf pada Taeyeon" Ujar Yuri yang berlalu setelah lift telah sampai dilantai tempat ruangan Teddy berada.

"Annyeonghaseyo" Sapa Yuri yang masuk kedalam ruangan Teddy dan melihat ada para member Blackvelvet disana.

"Annyeonghaseyo" Sapa balik para member Blackvelvet dengan kompak.

"Hyung, apa Taeyeon kesini?" Tanya Yuri pada Teddy, Teddy sontak menggelengkan kepalanya.

"Dia ada meeting dengan sajangnim" Jawab Teddy yang membuat Yuri langsung mengangguk dan berlalu setelah pamitan dengan yang lainnya.

"Apa karna masalah kemarin?" Bisik Joy pada Yeri yang duduk disebelahnya, Teddy yang mendengar hal tersebut kemudian bertanya-tanya ada apa kemarin antara Yuri dengan Taeyeon.

"Apa mereka ada masalah?" Tanya Teddy yang membuat Yeri langsung menyenggol Joy karna mulutnya benar-benar tak bisa dihentikan.

"Gwenchana, oppa hanya ingin tau saja" Ujar Teddy yang membuat Joy mendadak tak enak jika harus membahas hal tersebut.

"Ne hyung, kemarin terjadi salah paham antara Yuri hyung dengan Taeyeon hyung" Bukan Joy, melainkan Wendy yang menjawab hal tersebut.

"Mereka berdua hobi sekali bertengkar, aneh sekali bisa bersahabat sampai sekarang" Gumam Teddy kembali fokus pada Irene yang masih rekaman.

"Meetingnya belum selesai?" Tanya Yuri pada asisten Jisoo yang baru saja keluar dari dalam ruangan meeting.

"Ne, meetingnya baru saja dimulai karna sajangnim baru saja datang" Jawab sang sekretaris kemudian berlalu untuk mengambil dokumen milik Jisoo yang terlupakan.

"Huft" Yuri menghela nafasnya dengan pasrah dan memilih menunggu Taeyeon didepan ruangan meeting tersebut.

"Ah, Yuri~ah" Panggil Jisoo setelah menyelesaikan meetingnya yang berjalan selama hampir dua jam.

"Ne sajangnim" Kaget Yuri karna Yuri benar-benar hampir tertidur karna terlalu lama menunggu.

"Kau menunggu siapa?" Tanya Jisoo sembari menyerahkan berkasnya pada sang sekretaris.

"Taeyeon sajangnim, apa dia ada?" Tanya Yuri, Jisoo sontak menganggukkan kepalanya.

"Masuklah, meetingnya telah selesai" Ujar Jisoo kemudian berlalu sedangkan Yuri memilih masuk kedalam ruangan meeting tersebut.

The IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang