66

515 63 0
                                    

Jennie menatap Jisoo dengan sengit setelah mereka menyelesaikan tour asia mereka dan bersiap untuk tour selanjutnya tapi member diberi waktu untuk beristirahat sejenak.

"Wae?" Tanya Jisoo heran kenapa sejak pulang, Jennie terus menatapnya dengan sinis bahkan tak menyapanya.

"Oppa benar-benar sangat menyebalkan" Ujar Jennie yang membuat Jisoo mengerutkan keningnya dengan bingung.

"Oppa tak paham Jennie~ah, bicaralah" Ujar Jisoo sudah lelah dengan tingkah adiknya tersebut apalagi kedua orang tua mereka sedang sibuk.

"Oppa menyampaikan perasaan pada Rosie dan tidak memberitahukannya padaku?" Tanya Jennie setelah Jisoo seperti tak peka apa kesalahannya.

"Mwo? Kau mengetahuinya dari siapa? Haish, berita sialan itu" Gumam Jisoo hendak mengeluarkan ponselnya tapi Jennie menahannya.

"Apa oppa pikir aku seperti Joy yang mengikuti perkembangan berita? Aku mengetahuinya langsung dari Rosie" Ujar Jennie kesal karna Jisoo masih tak paham.

"Ah, jadi kau mengetahuinya dari Rose" Ujar Jisoo baru sadar ternyata Jennie mengetahuinya benar-benar dari Rose.

"Kapan oppa memberitahukannya pada Rose?" Tanya Jennie penasaran karna mereka akhir-akhir ini sangat sibuk jadwal tour.

"Oppa sudah pusing menutupinya Jennie~ah, oppa hanya mengatakannya pada Rose dan oppa sama sekali tidak tau jika Rose juga memiliki perasaan yang sama pada oppa" Jelas Jisoo yang membuat Jennie sontak terdiam mendengarkan hal tersebut.

Flashback On

Jisoo menghela nafasnya dengan pelan, pekerjaannya benar-benar menumpuk ditambah dengan banyaknya berita tak jelas mengenai Rose.

"Kenapa para fans ini benar-benar terobsesi dengan Rose?" Tanya Jisoo ketika melihat para fans terlalu memaksakan mencocokkan Rose dengan idol bahkan aktor.

"Cocokloginya benar-benar tak masuk akal" Ujar Jisoo menutup kasar laptopnya setelah membaca cocoklogi para fans shipper.

"Aku benar-benar tak tahan lagi" Ujar Jisoo memilih mengambil ponselnya untuk menghubungi Rose.

"Yeoboseyo" Ujar Rose dari ujung sana, Jisoo mengatur nafasnya sejenak.

"Sajangnim?" Panggil Rose lagi karna Jisoo hanya diam saja, Jisoo menarik nafasnya sejenak.

"Mianhae Rose, ada hal yang ingin oppa sampaikan" Ujar Jisoo yang membuat Rose mempersilahkan Jisoo untuk berbicara.

"Oppa minta maaf sebelumnya, oppa menyukaimu. Ini bukan perasaan sayang antara oppa dengan dongsaengnya, tapi perasaan ingin memiliki dan menjagamu. Mianhae Rose~ah, oppa berusaha menahannya tapi tak bisa" Ujar Jisoo menjelaskan apa maksudnya.

"Sudah?" Tanya Rose setelah Jisoo terdiam kembali, Jisoo menghela nafasnya dengan lega.

"Ne, gomawo sudah mendengarkan oppa" Ujar Jisoo merasa benar-benar lega sekarang karna sudah melepaskan apa yang dia tahan selama ini.

"Tak perlu menjawabnya, oppa lega sudah mengungkapkannya" Ujar Jisoo yang membuat Rose tersenyum di ujung sana.

"Kalau begitu, oppa akan menutupnya" Ujar Jisoo hendak menutupnya tapi Rose menahannya.

"Oppa tak ingin mendengar jawabanku?" Tanya Rose yang membuat Jisoo menghela nafasnya sejenak.

"Ne, silahkan jika kau ingin menolakku. Oppa tak akan marah" Ujar Jisoo menyiapkan hatinya karna pastinya Rose akan menolaknya.

The IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang