61) Timing & Ferocity.

2 1 0
                                    

(3rd P.o.V)

Jam 8:55 malam. 3 ribu meter di atas udara menuju ke Hutan Paya Mandrake.

Di dalam pesawat yang dipandu secara auto pilot oleh MARIA itu. Kelihatan Cyber, Freeman dan juga Rimyuel yang masing-masing lengkap menyandang Nanotek Super Soldier Combat Suit serba hitam menutupi dari leher hingga jari kaki. Rimyuel juga segera memakai Skull Mask hitam/merah yang asyik direnung olehnya dengan tajam sejak tadi. Lalu berdiri di depan Cyber dan Freeman.

"Macam masa dulu-dulu eh?", kata Rimyuel kepada mereka. Sambil selaras senapang AK74 bersuppressor bersama dua pucuk pistol FN Five Seven bersuppressor, dan dua bilah combat knife berada pada weapon holster di tali pinggangnya. Sambil dia juga memakai dua wrist gauntlet dan backpack sama seperti Cyber dan Freeman.

"Selamat kembali, Sentinel.", ucap Freeman kepada Rimyuel yang bertopeng itu.

"Macam mana dengan suit baru korang?", tanya Cyber yang berkaca mata itu kepada dua orang rakannya.

"Teknologi nano gabung dengan magik huh. Benda baru dari Cyber.", jawab Freeman mengeluarkan sebilah Wrist Blade dari gauntlet tangan kirinya.

"Ini Sentinel bercakap. Check semua kelengkapan masing-masing. Pastikan semuanya cukup dan sedia.", arah Rimyuel dengan tegas.

"Ini Berserker, aku tak ada masalah.", jawab Cyber setelah memakai bio-helmet nya.

"Ini Dragon, aku semua ok.", jawab Freeman juga setelah memakai bio-helmet nya.

"Angel. Semuanya jelas disini.", lapor suara Z juga. Mereka berempat menggunakan sejenis sistem Party Voice Chat, Chimera Warrior yang ada pada sistem Avatar mereka untuk tujuan komunikasi berkumpulan.

"Wah, saya boleh nampak Lord Freeman lah dari benda cermin besar ini!", kata suara Minerva yang sangat teruja itu pula tiba-tiba menyampuk.

"Minerva?!", tegur Leeya, Athena dan Lorelei.

"Hei, suara siapa itu? Jangan kacau intercom dia!", marah Cyber pula.

"Lady Minerva, kau tengok senyap-senyap boleh?", tegur suara Z kepada Minerva.

"Chimera Warrior, pasang telinga. Objektif kita, cari dan bunuh makhluk Manticore itu. Kita bertiga akan gempur masuk dungeon itu dari pintu depan. Angel dengan MARIA akan jadi overwatch kita dari atas.", jelas Rimyuel dengan suara tegasnya.

"Roger. Marquess Gustiani akan jadi penasihat aku. Aku akan laporkan semua yang aku nampak.", jawab suara Z.

"Ingat, itu wilayah musuh. Buka mata luas-luas. Semua benda dekat situ musuh kita.", kata Rimyuel lagi.

"30 saat Tuan.", lapor MARIA kepada mereka bertiga.

"Alright boys, mari kita lakukan.", kata Freeman yang bersemangat itu.

Setelah pesawat mereka memasuki ruang udara Hutan Paya Mandrake itu. Pesawat itu masih lagi terbang di udara pada ketinggian 3 ribu meter.

"MARIA, turunkan ram.", arah Rimyuel.

"Good luck tuan-tuan.", ucap suara MARIA itu sambil membuka pintu dek pesawat.

"Lets go!", arah Rimyuel sebelum dia terjun keluar dari pesawat itu. Diikuti pula oleh Cyber dan Freeman. Setelah mereka bertiga berada pada ketinggian yang sesuai.

"Gunakan wingsuit.", arah Rimyuel. Maka mereka bertiga pun meluncur laju seperti sekawan tupai terbang melayang ke arah lokasi yang ditetapkan.

"Buka payung terjun.", kata Rimyuel.

Melihat terdapatnya sedozen ekor Man-Eater Serket yang berlegar-legar berhampiran titik mendarat mereka. Rimyuel segera menguruskan serket-serket yang ada dengan senapang AK74 bersuppressor nya daripada atas.

Destiny 00. Dihidupkan Semula Di Dunia Sakti Sebagai Penyihir Agung.Where stories live. Discover now