Chapter 17

1.3K 193 0
                                    

Usai pertarungan Jiwoo dan Jisuk kemarin kini (Name) tengah berada di sekolah sebab masa cuti yang dirinya ambil telah habis, jadilah gadis itu harus masuk kembali ke sekolah.

Ini sudah jam ketiga yang berarti masa sekolah akan segera selesai, (Name) yang sedang duduk diam belajar pun sedikit teralihkan dengan suara pintu kelasnya yang terbuka.

Melirik dari ekor mata ia pun mendapati Wooin yang sepertinya sudah bisa masuk sekolah setelah beberapa hari tidak hadir karena penangkapan Dr. Delein.

Lantas (Name) berpura-pura tidak menyadari keberadaan pemuda itu yang kini telah duduk di kursinya seraya menatap pada tempat Jiwoo saat menyadari Jiwoo tidak ada disana.

Apa yang terjadi? Ini sudah jam ketiga. Seharusnya Jiwoo sudah ada disini.’ Batin Wooin yang kemudian melihat pada sosok gadis yang duduk di kursi depan tempat Jiwoo.

Melihat warna rambut dan siluet tubuhnya Wooin pun merasa sedikit tak asing tetapi pemuda itu tidak ingat siapa yang pernah dirinya lihat memiliki warna rambut yang sama seperti gadis disana.

Wooin pun beralih ke siswa lain untuk bertanya mengenai ketidakhadiran Jiwoo di kelas.

“Jiwoo sudah absen beberapa hari terakhir.” Jawab siswa tersebut.

“Dia absen dari sekolah?”

“Ya, bersamaan dengan waktu kau tidak datang ke sekolah.”

“Waktu terakhir Jiwoo masuk, beberapa senior datang mencarimu dan dia. Jiwoo belum kembali sejak itu.”

“...”

(Name) yang mendengarkan pembicaraan mereka pun hanya diam sambil memain-mainkan pulpen di tangannya.

‘Setelah ini Wooin akan menemui ketiga bebeknya Jisuk, apa aku ikuti saja?’

😼😼😼

Sekarang jam sekolah sudah berakhir dan (Name) pun kini tengah mengikuti Wooin secara diam-diam karena gadis itu tahu akan ada kejadian yang paling disukainya nanti terjadi.

Melihat Wooin berbelok ke suatu tempat (Name) pun lantas berdiri di dekat bangunan yang memiliki celah di tengah-tengahnya yang berada agak jauh dari tempat Wooin sekarang yang dapat dirinya lihat dengan jelas sebab tepat di depan sana.

“Hah?” Heran bebek pertama saat melihat Wooin menghampiri mereka.

“Bocah itu sekarang dia sudah masuk sekolah?”

Ketiga bebek pun menyeringai jahat tanpa tahu apa yang akan menimpa mereka setelah ini. (Name) yang memperhatikan pun turut menyeringai dan tak sabar melihat ketiga bebek berakhir di tangan Wooin tanpa harus dia sendiri yang turun tangan.

“Hei kapan kau sekolah lagi?”

“Kami sudah menunggumu.”

“Iya kau sudah membuat kami menunggu lama.”

“Tidak baik tahu absen berlama-lama.”

Puk

“Senang bertemu kau, kami merindukanmu brengsek!” Kata bebek 1 sambil memegang bahu kiri Wooin.

“Ini bagus, karena perasaan kami lagi jelek. Kau akan mati hari ini bangsat!” Lanjutnya lagi sebelum akhirnya Wooin menyikut wajahnya keras yang menyebabkan dia langsung ambruk ke tanah.

Dua bebek lainnya pun terkejut.

“Apa yang kalian lakukan pada Jiwoo?” Tanya Wooin tetapi malah diabaikan.

“Si brengsek ini!” Bebek ke 2 pun melayangkan tinjunya pada Wooin yang segera ditangkis oleh pemuda berkacamata tersebut seraya membalas balik serangan bebek ke 2 yang tepat sekali mengenai pipinya dengan keras.

Eleceed x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang