Chapter 69

529 75 14
                                    

Pranggg!

Cangkir itupun terpelanting kencang ke tanah hingga pecah dan setiap beling kacanya pun berhamburan ke berbagai tempat─menghentikan Silvanna yang sedang bercerita.

"Diam." Kalimat dengan nada dingin itupun terlontar dari mulut (Name) ketika dia baru saja memecahkan cangkir milik Silvanna secara sengaja.

Silvanna balik menatap gadis remaja tersebut yang tengah memandangnya dengan sangat tajam dan penuh ketidaksukaan pada ekspresinya.

"(Nam─"

"Apa yang ingin kau katakan sebenarnya dengan menceritakan semua itu?" Sela (Name) tajam, tak lagi ada keramahan dalam suaranya termasuk ekspresinya sekarang.

Silvanna terdiam sejenak. "Ada yang tidak kau ketahui dibalik cerita itu (Name)." Ucapnya.

(Name) mengernyit. "...Apa maksudmu?" Tanyanya.

"Ini tentang ayahmu." Jawab Silvanna yang berhasil membuat (Name) seketika terdiam dan perasaan kesal pun mulai muncul kepermukaan.

"Aku tidak ingin mendengar apapun tentangnya." Katanya menolak tuk mendengar seraya hendak beranjak pergi namun Silvanna dengan cepat menahannya.

"Dengarkanlah dulu!"

"Shireo!" Tolak (Name) cepat dengan nadanya yang naik satu oktaf, tatapannya begitu dingin ketika memandang Silvanna yang mencoba untuk berbicara dengannya.

"(Name), duduklah dan dengarkan ak─"

"Aku bilang, aku tidak mau mendengar apapun tentang orang itu!!" Sela (Name) penuh tekanan seraya mencoba melepaskan genggaman tangan Silvanna pada pergelangan tangannya.

Tetapi Dewi satu itu memiliki tenaga yang cukup kuat melebihi dirinya, sehingga ia pun gagal untuk melepaskan diri dari cengkraman tangan Silvanna.

"Lepas."

Silvanna menghela nafas kasar, gadis ini memang keras kepala jika itu sudah menyangkut sesuatu yang dibenci oleh gadis tersebut.

"Dengar, kau akan sangat menyesal jika tidak mendengarka─"

"Bulshit!" Dalam sekali hentakan pada akhirnya (Name) pun berhasil melepaskan diri dan setelahnya mencoba untuk kembali beranjak pergi dari sana.

"Ayahmu tidak pernah mengkhianati ibumu (Name)."

Srrk!

Dan tepat saat perkataan itu diucapkan oleh Silvanna, kedua kaki (Name) pun seketika berhenti melangkah.

Dia tercekat di tempat membuat Silvanna lantas kembali berkata. "Dia masih sangat mencintai ibumu, bahkan termasuk dirimu." Katanya lagi yang kali ini berhasil membuat si gadis remaja berbalik cepat ke arahnya dengan ekspresi kemarahan yang kentara sekali terlihat pada wajahnya.

Wusssh!

Grep!

BRAK!!

Silvanna sontak terkesiap tatkala (Name) dengan sangat cepat telah berhasil mencengkram lehernya hingga dirinya pun terdorong ke belakang dan menabrak dinding taman dengan kencang.

"Hanya karena kau tahu sedikit tentangku, bukan berarti kau bisa berkata seenaknya seperti itu." Ucap (Name) dingin, semakin erat mencekik leher Silvanna yang kakinya sedikit terangkat dari tanahnya berpijak.

"Saat kau membuka luka lamaku, aku mencoba untuk bersabar. Tapi...! Ketika kau membuka mulutmu untuk membela bajingan itu! Maka aku tidak bisa membiarkanmu lagi."

Eleceed x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang