Chapter 12

1.5K 220 2
                                    

Usai Kaiden berpakaian kini pria tampan tersebut tengah mengobati Jiwoo dengan kekuatan awakened-nya sembari Jiwoo berbaring di atas sofa dengan posisi tengkurap.

‘Kakinya tidak terluka tapi karena Jiwoo melindungiku....’ Batin (Name) yang sedang duduk di lantai tepat di depan Jiwoo yang tengah diobati. Gadis itu merasa bersalah pada Jiwoo sebab pemuda itu terluka karena dirinya.

“Maaf dan terima kasih.” Ucapnya dengan suara pelan nyaris seperti bisikan hingga tak ada yang mendengarnya.

“Untunglah lukamu tidak terlalu dalam dan karena aku sudah kerahkan kekuatanku, jadi kau bisa pulih sedikit lebih cepat.” Ucap Kaiden yang sudah selesai mengobati Jiwoo walau tak terlalu bisa menyembuhkan sepenuhnya tapi itu cukup untuk meringankan sakit dan proses pemulihannya Jiwoo.

Kaiden pun lantas berpindah duduk seraya menghela nafas kasar. “Bocah ini merepotkan sekali.” Keluhnya yang di balas kekehan dari Jiwoo.

Kemudian (Name) yang sudah pindah duduk di samping kucing abu-abu juga Jiwoo yang turut duduk juga pun memandang Kaiden yang sekarang tengah dalam wujud manusianya.

“Hehe.”

‘Tampan.’

Melihat Jiwoo dan (Name) yang sedang senyum-senyum sambil menatapnya pun membuat Kaiden heran.

“Kenapa kalian senyum-senyum begitu?”

“Jadi seperti inilah wujud tuan Kaiden.” Ucap Jiwoo yang kagum melihat paras Kaiden yang sungguh rupawan.

“Diluar bayanganku.” Timpal (Name) yang benar-benar terpesona akan ketampanan Kaiden yang dilihatnya secara nyata sekarang.

Kaiden mendengus. “Apa kalian benar-benar berpikir aku ini kucing gemuk?”

“Tidak juga.... Aku cuma terkejut melihatmu yang keren sekali dan kuat banget.” Ucap Jiwoo.

“Benar, ternyata kau memang sangat tampan Kaiden!” Tambah (Name) dengan cahaya bling-bling di sekitarnya.

“Sudah kubilang kan? Sebenarnya aku ini keren dan tampan.” Kata Kaiden dengan senyum sombongnya.

“Iya! Sekarang aku bisa melihatnya dengan jelas.” Ucap kedua remaja disana bersamaan yang kemudian membuat Kaiden langsung berpose sok tampan walaupun pada kenyataan memang tampan.

‘Cih menyebalkan sekali ekspresinya itu, tapi memang tampan sih dan kuakui itu.’ Batin (Name) antara ingin menjulid dan memuji saat melihat tingkah Kaiden.

“Ah ngomong-ngomong bocah,”

“Hm?” (Name) menyahut, entah mengapa dia merasa 'bocah' yang dimaksud Kaiden adalah dirinya. Sebab pria itu juga sering kali memanggil dirinya dengan sebutan bocah.

“Ternyata kau seorang awakened juga, mengapa tidak membantu hari itu?” Tanya Kaiden yang menyinggung hari dimana mereka bertemu dengan si kucing abu-abu untuk pertama kalinya.

Jiwoo yang mendengar perkataan Kaiden pun turut teringat juga tentang (Name) yang tiba-tiba muncul di saat dia sedang berhadapan dengan Dr. Delein dan bagaimana kekuatan gadis itu yang dapat menghentikan serangan Dr. Delein.

Sedangkan (Name) yang ditanya pun tampak gugup sebab kedua lelaki di depannya sama-sama tengah menatap dirinya menunggu jawaban.

“Ah itu..... Karena... Aku--”

“--melupakannya.” Lanjut (Name) dengan wajah polosnya yang membuat Kaiden dan Jiwoo sontak tercengang mendengarnya.

.........𓅪𓅪𓅪

Eleceed x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang