Beberapa hari kemudian (Name) pun akhirnya sudah di perbolehkan untuk pulang dari rumah sakit, setelah di tahan beberapa hari disana atas dasar kekhawatiran para temannya yang ingin dirinya benar-benar di rawat sampai sembuh.
Meski kenyataannya (Name) merasa baik-baik saja kala terbangun dari komanya hari itu, lagi pula dia adalah seorang awakened jadi kecelakaan seperti itu takkan sampai membuatnya kesulitan untuk beraktivitas.
Namun karena dia yang malas berdebat, jadilah (Name) pun memilih menurut dan tinggal selama beberapa hari lagi di rumah sakit. Hingga akhirnya sudah di perbolehkan pulang oleh dokter yang merawatnya, tentu itu membuat (Name) sangat senang karena akhirnya bisa terbebas dari rasa bosannya selama tinggal di rumah sakit.
Dan disinilah sekarang gadis itu berada, di kediamannya dengan Inhyuk yang mengantarnya pulang. Serta Jisuk yang turut ikut dan membawakan barang-barang (Name) selama gadis itu di rawat di rumah sakit Shinhwa.
“Terima kasih ahjussi dan maaf sudah merepotkanmu dengan mengantarku pulang seperti ini.” Kata (Name) sambil tersenyum tidak enak, merasa bersalah karena sudah merepotkan pria itu selama ia di rawat dan kini harus mengantarkannya pulang ke rumah.
Inhyuk yang tadinya sedang memperhatikan Jisuk yang sedang membawa barang-barang (Name) ke dalam rumah pun lantas beralih menatap gadis itu seraya berjalan mendekatinya.
Di usapnya puncak kepala si gadis dengan senyuman lembut terpatri dibibir. “Jangan sungkan seperti itu, aku sama sekali tak merasa direpotkan kok.” Balasnya penuh kasih, sama sekali tak merasa keberatan dengan apa yang ia lakukan untuk gadis remaja tersebut.
Setelah sekian lama mengenal (Name), Inhyuk menyadari. Jikalau dia ternyata sudah menganggap gadis itu seperti putrinya sendiri, apa lagi setelah tahu bagaimana kehidupan (Name). Ia merasa ingin menjadi sosok 'ayah' dalam hidup gadis itu yang pastinya merasa kesepian, meskipun (Name) sering kali menyembunyikannya dengan senyuman.
(Name) yang mendengar itupun lantas tersenyum dan mengangguk, memilih untuk tidak memperdebatkannya lebih jauh dan menerimanya. Tahu Inhyuk takkan senang jika ia merasa bersalah ataupun merasa sungkan atas perhatian yang pria itu lakukan untuknya.
“Kau tidak ingin berterima kasih padaku juga?” Celetuk Jisuk yang datang menghampiri kedua orang yang sedang berbincang di luar, usai dirinya selesai meletakkan semua barang milik (Name) ke dalam rumah.
Jisuk yang tiba-tiba datang menginterupsi pun lantas membuat (Name) mendengus kesal, terlebih kala perkataan Jisuk dibarengi dengan nada yang terdengar menyebalkan di telinganya.
“Makasih.” Sahut (Name) cuek sambil berbalik menatap Jisuk dengan Inhyuk yang memilih masuk ke dalam mobilnya untuk menerima telepon.
“Apa-apaan itu?” Jisuk mengerutkan kening, tanda tak senang akan ucapan terima kasih (Name) yang terasa tidak ikhlas menurutnya.
“Apanya?”
Jisuk berdecak. “Yang tulus dong! Kan aku sudah membantumu untuk membawakan barang-barangmu itu.” Dumelnya sambil berkacak pinggang dan menatap tidak terima pada gadis di depannya itu.
“Aku tidak memintanya tuh, kau sendiri yang berinisiatif tadi untuk membawakan semua barangku masuk ke dalam rumah.” Balas (Name) sambil bersedekap dada membuat Jisuk sontak cemberut, tak bisa menyangkal atas ucapan (Name) tersebut.
Tapi tetap saja...! Dia kan juga mau─Ah sudahlah.
Karena kesal Jisuk pun hendak berlalu pergi menuju mobil, namun baru beberapa langkah. Tangannya tiba-tiba saja di cengkal oleh (Name), membuat dia pun sontak berbalik dan segera mendapatkan kecupan lembut di salah satu pipinya dari gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eleceed x Reader
Fantasi📍Fantasi, Komedi, Aksi, Reverse Harem, Transmigrasi. ⚠️OOC, Kissing, Fights, Blood, Dll. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Han (Name) adalah namanya. Si gadis manis dengan sejuta pesona dan segudang bakat yang dimilikinya, mampu membuat banyak lelaki manapu...