Chapter 46

1.4K 190 23
                                    

Siapkan jantung, akan ada kejutan di chapter ini hehe//smirk

Happy Reading

Janlup vote chingu-deul😼

.
.
.

Di sebuah gedung tinggi yang ada di kota Seoul tampaklah seorang gadis bersurai abu-abu tengah berdiri di atas sana dengan netra heterocromia-nya yang menatap pemandangan kota dengan pandangan datar.

Angin berhembus kencang menerpa dirinya yang tak lantas membuat si gadis beralih tempat meski udara begitu sejuk nan menusuk hingga ke tulangnya.

Sudah tiga hari berlalu dan kakinya yang patah pun sudah mulai membaik begitu pun dengan traumanya yang perlahan sudah tak lagi mengusik kehidupannya. Walau tak dapat dipungkiri masih ada jejak kelam yang tak semudah itu untuk dihilangkan dari ingatannya.

Sentuhan orang itu masih membekas di dirinya hingga terkadang (Name) sering kali merutuki dirinya sendiri yang tak bisa melawan sampai membiarkan orang itu menyentuh dan merenggut ciuman pertamanya dengan paksa.

“Menjijikkan...”

Merenung dan berpura-pura bahwa dirinya telah baik-baik saja itulah yang beberapa hari ini ia lakukan, melelahkan. Rasanya ia ingin menangis dan berteriak keras atau apapun yang bisa ia lakukan untuk menghilangkan perasaan menyesakkan ini.

“Aku tidak baik-baik saja.”

Seharusnya kalimat itulah yang ia katakan ketika orang terdekatnya bertanya apakah dirinya baik-baik saja namun selalu saja kalimat dusta yang terlontar dari mulutnya yang diiringi dengan senyum penuh kepalsuan.

Kecerian dan senyum tulusnya kini menghilang tersapu oleh topeng kepalsuan yang dirinya pasang untuk membentengi diri dari kerapuhan yang menusuk direlung hati.

Adakah yang bisa mengembalikan dirinya? Adakah yang bisa membantunya melupakan kenangan buruk itu? Adakah orang yang mau membantunya keluar dari keterpurukan ini?.

Untuk kedua kalinya (Name) terjatuh dalam kesedihan yang kian menyakitinya, pertama adalah saat dimana dirinya masih menjadi Han (Name). Sosok gadis yang dulunya penuh akan tawa namun harus menjadi saksi atas pengkhianatan yang dilakukan oleh ayahnya.

Pria itu, (Name) membencinya bukan hanya karena dia menikah kembali di saat ibunya baru saja tiada tetapi juga karena (Name) mengetahui rahasia sang ayah yang ternyata telah lama mengkhianati ibunya dengan sering kali bermain wanita di belakang ibunya bahkan pria itu sudah melakukannya di saat dirinya masih di dalam kandungan.

Pria itu benar-benar seorang bajingan dan (Name) takkan pernah bisa lupa bagaimana ibunya yang saat itu sedang berjuang melawan sakitnya harus menerima kenyataan pahit kala salah seorang wanita simpanan ayahnya datang dan memberitahu ibunya tentang kebohongan apa saja yang sudah ayahnya lakukan selama ini.

Yang membuat kondisi sang ibu pun semakin memburuk setelah mengetahui fakta tersebut hingga akhirnya meninggal dunia dan meninggalkan (Name) dengan perasaan bersalah karena tak dapat menjaga ibunya sampai akhir.

Lee Yeonjun dan Jang Haemin, kedua pria itu tak ada bedanya. Mereka sama-sama telah menorehkan luka dikehidupan (Name) yang pastinya akan meninggalkan bekas yang takkan hilang di sapu oleh waktu.

“Disini kau rupanya.” Ucap seseorang yang baru saja tiba di belakang (Name) usai beberapa menit yang lalu mencari keberadaan si gadis yang sudah pergi meninggalkan rumah sakit tanpa pemberitahuan.

(Name) terkekeh kecil. “Kenapa mencariku?” Tanyanya tanpa berbalik ke arah lawan bicaranya yang masih berdiri di belakang, menatap punggung si gadis yang mencoba menyembunyikan sisi dirinya yang tersembunyi.

Eleceed x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang