Chapter 22

1.2K 176 0
                                    

Masih di malam yang sama kini tiga manusia tengah mengikuti seekor kucing oren yang berjalan di depan.

“Apa mengikuti kucing ini adalah ide yang bagus?” Celetuk Jisuk yang meragukan kucing di depan mereka dapat membawa mereka kepada Wooin.

“Apa dia cuma main-main?”

‘Tidak, Kaiden benar-benar bisa menemukan keberadaan Wooin.’

“Eh, dia berhenti.” Ucap Jiwoo kala Kaiden sudah berhenti menuntun mereka, sampai kemudian dia melihat sosok Wooin di depan sana yang tengah dibopong oleh klein bersaudara.

‘Itu Wooin!’

“Wah Kasein nitrat benar-benar bisa menemukannya.” Kata (Name) dengan ekspresi menyebalkannya.

‘Mustahil! Padahal aku tak berharap menemukannya.’

“Aku akan beritahu Inhyuk.” Ucap Jisuk sebelum dia melihat pergerakannya Jiwoo. “Hei, kau mau apa?” Tanyanya.

“Kita harus selamatkan Wooin, mereka mencoba untuk membawanya pergi.” Jawab Jiwoo.

“Kau gila ya? Kau mau bertindak tanpa rencana apapun?”

“Kita tidak punya waktu untuk itu! Mereka kan naik mobil.”

“Bodoh.” Gumam Jisuk.

‘Bagaimana cara untuk menyelamatkannya? Apa kami gunakan kemampuan kami saja?’

“Minggir.”

“Eh?” Baru saja Jiwoo berbalik Jisuk sudah lebih dulu melancarkan serangan kepada mobil Klein bersaudara untuk merusaknya.

Syuuu

Trang Trang Trang Trang

Serentak (Name) dan Jiwoo menatap Jisuk yang sudah lebih dulu mengambil tindakan tanpa berbicara dengan mereka terlebih dahulu.

“Kenapa kalian menatapku seperti itu? Kau sendiri yang bilang kita nggak punya waktu kan?”

Karena kesal (Name) pun lantas memukul kepala belakang Jisuk. “Dasar bodoh, tempat kita jadi ketahuan oleh mereka sekarang!” Kata (Name).

“Hah? Kan Jiwoo sendiri yang bilang kalau kita nggak punya waktu tadi.”

“Setidaknya bilang dulu sama ka--” Ucap (Name) terpotong kala mereka melihat pada Wooin yang juga tengah menatap mereka.

“Wooin! Kami datang untuk menyelamatkanmu!” Seru Jiwoo sambil melambaikan tangannya.

‘Mereka mencariku?’ Batin Wooin.

“Bocah-bocah itu temanmu?” Tanya salah satu Klein bersaudara yang membuat Wooin tersentak.

Jisuk menghela nafas sebelum melangkah maju. “Hei! Kalian pikir kalian ini siapa? Berani-beraninya bikin masalah di wilayah Shinhwa.”

“Shinhwa? Asosiasi yang dipimpin oleh Yoo Jiyoung?”

“Iya, wilayah ini milik Shinhwa.”

“Begitu ya, Yoo Jiyoung tinggal disini? Sayang sekali, kalau saja bukan karena tugas ini aku lebih suka bertarung dengan dia. Salah satu awakened terkuat di negeri ini.”

‘Dia tetap arogan meskipun sudah mendengar nama noona, apa dia betul-betul ingin bertarung dengan Jiyoung noona?’ Batin Jisuk yang kemudian teringat akan pembicaraan antara dirinya dan Inhyuk juga Jiyoung mengenai kedatangan Klein bersaudara ke Korea.

“A-apa kalian Klein bersaudara?”

“Aha! Bocah ini tahu tentang kita.” Ujar si Klein bersaudara yang berambut panjang atau si adik sambil menyeringai.

Eleceed x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang