Chapter 68

449 64 1
                                    

📍Ada 2000 lebih kata, sedikit lebih panjang dari yang biasanya.

Happy Reading chingu-deul janlup VOTEMENT-nya~

.
.
.
.
.

Sepulang sekolah (Name) memutuskan untuk kabur lebih dulu dan pergi ke hutan tempatnya sering berlatih seorang diri.

Darkness Element

Dark Blast

Wussh!

Brak!

Debum!!

Sebatang pohon pun tumbang tatkala kekuatan (Name) melesat padanya dengan kecepatan tinggi hingga berakhir menciptakan asap tebal dengan beberapa pohon di sekitar terkena efek ledakannya.

Ctak! (Name) menjentikkan jari yang lantas membuat sebuah kubah kecil semi transparan pun yang semula melingkupi dirinya dan sebagian area segera menghilang dan beberapa kerusakan yang terjadi disana pun kembali seperti semula.

Benar, itu adalah kemampuan 'pengisolasian tempat' yang berhasil dikuasai (Name). Meski hanya sebagian tempat saja yang bisa dirinya isolasi, kekuatannya masih belum cukup untuk melingkupi seluruh tempat dan masih harus mempelajari teknik tersebut agar kemampuan pengisolasian tempat miliknya semakin kuat dan takkan mudah hancur.

Dan juga teknik itu cukup menguras tenaganya yang mana dirinya juga masih belum bisa mengendalikannya secara penuh atau pun mempertahankannya dengan waktu yang lama.

"Haaah... Gila lelah banget." Keluh (Name) sambil mendudukkan diri di tanah dan bersandar pada pohon di belakangnya, tangannya pun bergerak mengusap peluh di kening dengan punggung tangannya seraya lagi-lagi menghela nafas kasar.

"Kemampuanmu sudah sangat berkembang ya?" Ucap seseorang yang sontak saja mengejutkan (Name), berdiri cepat dan memandang penuh kewaspadaan kepada sesosok wanita yang tiba-tiba muncul tanpa bisa dirasakan oleh (Name) hawa keberadaannya.

'Aku tidak bisa merasakan saat dia muncul!'

"Oh, tak perlu waspada begitu. Aku tak berniat jahat kok." Kata si wanita sambil mengangkat kedua tangannya, tanda bahwa dia sama sekali tak memiliki niat untuk bertarung dengan (Name).

Meski begitu (Name) tetap tak menurunkan kewaspadaannya, malah kini gadis itu mengeluarkan aura kekuatannya untuk mengancam.

Si wanita yang melihat itupun hanya terkekeh.

"Ayolah nak, aku sama sekali tak ingin bertarung atau pun melukaimu. Jadi tolong tenanglah ya?"

(Name) terdiam sejenak dan menatap penuh selidik pada wanita itu seraya menonaktifkan kekuatannya, menuruti perkataan si wanita meski tetap tak bisa mempercayainya begitu saja.

"Siapa kau?" Tanya (Name) usai terdiam beberapa detik.

"Kau tak ingat?" Bukannya menjawab si wanita bersurai hitam malah balik bertanya yang tentunya membuat si gadis remaja mengerutkan kening.

"Apa maksudmu?"

Si wanita pun tersenyum. "Kita pernah bertemu, pagi itu. Ketika kau baru saja berangkat sekolah." Ucapnya.

(Name) pun lantas diam dan mencoba mengingat kapan dirinya pernah bertemu dengan wanita bernetra hazel tersebut.

"Selamat pagi Han (Name)."

Eleceed x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang