Drap Drap Drap
Suara dari dua pasang kaki manusia yang sedang berlari terdengar menggema di jalanan yang sepi dan seekor kucing oren tampak seperti tidak bernyawa dalam gendongan pemuda bersurai cream.
Jiwoo dan (Name) pun berlari menuju arah tangga dan bersembunyi disana.
Hosh Hosh Hosh
Nafas kedua remaja disana terengah-engah sehabis berlari seperti orang yang sedang melakukan maraton sambil dikejar hewan buas walau pada kenyataan memanglah begitu.
“Kaiden seperti yang kau bilang, sepertinya dia memang bukan kucing biasa.” Ucap Jiwoo setelah nafasnya mulai teratur dengan stabil.
“Sepertinya begitu.” Sahut Kaiden sambil mengingat saat si kucing abu-abu bermain layaknya anak kucing.
“Tapi kenapa penampilannya seperti itu?”
“Dia sangat besar dan terlihat aneh.” Lanjut (Name).
“Bagaimana aku bisa tahu, mungkin dia marah karena pemiliknya tidak memberikannya makanan.” Jawab Kaiden membuat kedua remaja itu terdiam seketika.
“...”
“Sepertinya dia tidak mengikuti kita, sekarang kita bisa tenang.” Kata Jiwoo yang sedang mengawasi.
“Aku sih bisa tenang, tapi sepertinya ada orang yang tidak bisa tenang.”
““Maksudnya?””
“Kalian berhasil kabur dari dia, tapi orang lain bisa saja bertemu dengannya.”
“Sekarang sudah malam jadi tidak banyak orang di jalan, tapi nanti pasti ada orang yang akan bertemu dengannya. Kalau tidak, dia mungkin akan menyerang masuk ke rumah.” Lanjut Kaiden menjelaskan.
“Gi-gimana ini? Aku tidak memikirkan hal itu...” Panik Jiwoo yang membuat Kaiden menatapnya heran dan (Name) yang menghela nafas lalu tersenyum tipis akan kebaikan sang tokoh utama.
“Apanya yang gimana? Kalau bertemu dengan monster seperti dia. Pilihan terbaik adalah melarikan diri.”
“Tadi lihat sendirikan dia sangat cepat, pasti akan ada orang yang terluka.” Balas Jiwoo membuat Kaiden menghela nafas kasar.
“Kalau begitu buat laporan.” Sarannya kemudian.
“...Ah tapi aku lupa bawa handphone, ku tinggal di rumah.” Ucap Jiwoo sambil nyengir dan mengusap kepala belakangnya.
“Oh iya (Name) apa kau membawa handphone?” Tanya Jiwoo sambil menatap si gadis yang sedang diam-diam menyentuh ekor kucing oren di gendongan Jiwoo.
“Aku juga meninggalkannya di rumah dan hanya membawa dompetku saja.” Jawab (Name) sambil mengusap punggung tangannya yang di tabok Kaiden saat kucing itu sadar (Name) tengah menoel-noel ekornya.
‘Bohong sih tapi karena aku tidak ingin merusak alurnya jadi lebih baik aku bohong saja.’
“Kalau begitu tidak ada pilihan lain, kau kan tidak bisa mengatasinya.” Ucap Kaiden seraya kembali menghela nafas kasar.
“Aku bisa mengatasinya!” Balas Jiwoo cepat dan semangat.
“Omong kosong, bagaimana kau mengatasinya?” Cerca Kaiden dengan mata vertikalnya yang berkilat tajam dan tidak percaya.
“...”
“Kaiden, sedikit aneh kau berbicara seperti itu dalam wujud kucing.”
“...”
‘Ppfftt.’
“Sudahlah, jadi apa yang akan kau lakukan?”
“Kau tidak lihat penampilannya tadi? Terutama cakarnya. Cakarnya bahkan bisa merobek badan mobil.” Lanjut Kaiden sambil meniru gerakan si kucing abu-abu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eleceed x Reader
Fantasía📍Fantasi, Komedi, Aksi, Reverse Harem, Transmigrasi. ⚠️OOC, Kissing, Fights, Blood, Dll. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Han (Name) adalah namanya. Si gadis manis dengan sejuta pesona dan segudang bakat yang dimilikinya, mampu membuat banyak lelaki manapu...