Chapter 67

572 87 28
                                    

Setelah berhasil selamat dari 'godaan' manusia tampan bernama Kaiden, kini sang gadis rupawan yang telah berhasil membuat banyak lelaki jatuh cinta padanya itu tengah dalam perjalanan menuju sekolah.

Mulutnya yang semula sibuk berkomat-kamit mengenai nasib cintanya yang entah beruntung atau sial -karena memiliki banyak sekali segi di banding kisah cinta segi tiganya seekor kucing betina yang sempat dirinya lihat sewaktu baru seperempat jalan dari rumahnya- sekarang tampak diam dikala di depan sana ia melihat sesosok pemuda tinggi tengah memberi makan pada seekor kucing putih yang tentu saja adalah merupakan kucing jalanan yang suka tawuran dan balapan motor--eh maaf salah kasus.

"Dejavu." Gumam (Name) tepat ketika sang pemuda tinggi menoleh kearahnya dikala sudah menyadari akan keberadaannya.

Lantas (Name) pun berlari kecil mendekati sang pemuda dengan senyuman manis dibibirnya.

Baiklah, sekarang dia putuskan untuk bersikap seperti biasanya saja dulu.

Tak lama, hanya setelah dia bisa memastikan dengan benar kemana hatinya akan berlabuh.

Apakah hanya ke satu hati ataukah lebih dari itu, jika berakhir di opsi kedua maka dia akan...

"Pagi~" Sapa (Name) dengan riang seraya memeluk lengan Wooin yang membuat sang empunya tentu saja terkesiap kaget akan tindakan tiba-tiba darinya.

Berdehem gugup Wooin pun membalas. "Pagi." Katanya dengan intonasi datar -seperti biasa- sambil mengalihkan pandangan ke arah lain dengan telinga yang memerah sembari keduanya melanjutkan perjalanan menuju sekolah bersama.

Menyadari kegugupan sang lawan jenis (Name) pun hanya tersenyum tipis seraya kemudian mulai membicarakan sesuatu kepada Wooin untuk mengisi waktu perjalanan keduanya.

Grep (Name) melirik ke bawah dimana tangan kanannya yang semula memeluk Wooin kini dibawa pemuda itu untuk masuk ke dalam genggaman hangatnya.

Sesekali jemari jempol pemuda itu mengusap lembut punggung tangannya selagi dia terus mendengarkan (Name) yang membicarakan banyak hal lucu padanya.

Sang gadis pun tersenyum.

'Nyaman dan hangat.'

😼😼😼

Di sekolah, waktu istirahat.

(Name) saat ini sedang dalam perjalanan menuju kantin sekolah usai bell istirahat telah berbunyi beberapa detik yang lalu.

Di sampingnya berjalan seorang pemuda bertampang judes dengan surai dwi warna putih dan hitam--Yoo Jisuk.

Keduanya bisa bersama karena Wooin yang tidak ikut-tepatnya sedang tak bisa pergi bersama ke kantin karena ada urusan remedial yang harus segera dia selesaikan.

Soal Subin, gadis itu sedang ada urusan di Union. Jadilah dia tak bisa hadir pagi ini di sekolah.

Sebab itulah sekarang hanya ada dua human ini sekarang yang sedang pergi bersama menuju kantin dalam keadaan yang senyap tak seperti biasanya.

Hm, patut di curigai.

"Kau kentut ya?" Tanya (Name) tiba-tiba sambil menoleh pada sang pemuda di samping yang sontak saja langsung membalas "Hah?" dengan nada tidak santainya dibarengi kerutan kesal pada keningnya.

Tampak seperti gadis yang sedang pms, senggol dikit bacok.

"Bercanda." Ucap (Name) kemudian sambil tertawa renyah dan menyikut pelan perut Jisuk yang sontak saja berjengit sakit akan tindakan si gadis barusan padanya.

Eleceed x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang