Chapter 23

1.1K 186 2
                                    

Si adik terhuyung sambil tertawa seram dan menoleh ke arah Wooin. “Boleh juga.” Ucapnya.

“Sepertinya aku harus meladenimu dulu!” Katanya kemudian sambil melontarkan beberapa bola apinya pada Wooin.

“Tidak! Wooin!”

Darkness Element

Dark Blast

(Name) pun turut melontarkan serangannya guna membantu Wooin dan serangan si adik tadi pun berhasil di cegah oleh Wooin dan (Name).

“Sialan!“ Umpat si adik kesal kala serangannya tidak berhasil melukai Wooin.

“Jiwoo! Kau tak usah mencemaskanku! Tetap fokus!”

“O-oke!” Jiwoo pun melesat kembali ke si adik.

“Chiel bantu Jiwoo.” Perintah (Name) pada sang clone yang lantas dipatuhinya, dia pun turut melesat ke arah si adik dengan melontarkan serangan secara terus menerus untuk mengacaukan fokus si adik agar Jiwoo dapat memukulnya dengan telak.

(Name) yang melihat itupun menghitung waktu beberapa lama lagi ia dapat mempertahankan sang clone dan ternyata hanya tersisa satu menit saja lagi.

“Uhuk!” (Name) memuntahkan sedikit darah kala energinya kian terkuras saat sang clone secara bertahap terus menyerang si adik dengan Dark Blast.

‘Jiwoo melakukannya dengan baik lebih dari yang kuperkirakan, gerakannya jauh lebih bagus dari saat aku pertama kali melihatnya. Dan (Name), kekuatannya memang hebat apa lagi sepertinya dia memiliki kemampuan yang sama dengan Jiwoo. Tapi...’ Batin Wooin seraya menatap pertarungan di depannya.

‘Kami cuma mengulur-ulur waktu, tak ada cara untuk mengalahkannya.’

“Sudah cukup!” Seru si adik dengan mukanya yang sungguh mengejutkan saya sial, dia pun merentangkan tangan dan menciptakan lebih banyak bola api yang mengejutkan ketiga remaja disana.

Blaaarr

“Mati kalian!”

Wush Wush Wush

BLEDAAARR!

Serangan si adik berhasil menghempaskan ketiga remaja tersebut dan membuat tubuh mereka di penuhi oleh luka.

(Name) bangun dengan pelipis kirinya yang dialiri oleh darah, menatap ke arah si adik yang tampak sedang memulai penyiksaannya kepada Jiwoo.

Note: Clone (Name) telah menghilang.

Melihat hal itu (Name) pun segera mengumpulkan energi terakhirnya, merasakan ancaman si adik pun menoleh ke arah (Name) yang tengah memejamkan mata dengan aura keunguan menguar dari sekeliling tubuh gadis itu.

Melihat (Name) yang dalam bahaya Wooin pun lantas melontarkan serangan kepada si adik guna memberikan waktu bagi (Name) untuk mengumpulkan energi kekuatannya.

Dan setelah terkumpul gadis itu lantas mengangkat kedua tangan dan memunculkan kedua elemen miliknya secara besar di masing-masing tangan.

Darkness Element

Dark Blast

Fire Element

Supernova

(Name) membuka mata dengan angin berhembus kencang di sekitarnya karena kedua elemennya tersebut.

“S-sial! Apa-apaan gadis itu?!”

(Name) tersenyum dingin lantas melontarkan serangan kepada si adik dengan penggabungan kedua elemennya itu.

Wuuushh!

Eleceed x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang