Chapter 73

300 67 12
                                    

"E-eomma...?" Lirih (Name) yang membuat si dia pun mengangguk, membenarkan apa yang telah diucapkan oleh (Name) mengenai dirinya.

Han Sooyoung, benar orang itu adalah ibunya '(Name)' di kehidupan yang lalu.

"Bulan kecilku, bolehkah ibu memelukmu nak?" Tanya Sooyoung sambil menyentuh hati-hati pipi (Name) yang kini wujudnya telah berubah menjadi dirinya yang dulu.

Ya, wajah Han (Name)-lah yang sekarang terlihat disana.

[Panggil disini (Name) dengan (Name) ya]

Tanpa perlu menjawab (Name) pun langsung memeluk Sooyoung dengan begitu eratnya, menumpahkan rindu yang telah lama dia rasakan semenjak kematian wanita itu.

Sooyoung pun tak kalah erat memeluk sang putri dengan diiringi deraian air mata yang masing-masing tumpah dari mata keduanya.

"Eomma," Panggil (Name) dengan getir. "Kenapa eomma baru datang menemuiku? Apa selama ini hanya aku yang merindukanmu?" Tanyanya dengan pilu.

"Tidak sayang, eomma juga sangat merindukanmu."

"Lalu kenapa?"

"Maaf nak..." Hanya itu yang mampu diucapkan olehnya sembari mengeratkan pelukan dan mengusap sayang surai kelabu putrinya.

(Name) pun tak lagi bicara dan hanya mendekap erat-erat sang ibu, takut jikalau wanita itu hanyalah sekedar imajinasinya semata yang nantinya akan menghilang seperti yang kerap terjadi.

Beberapa menit kemudian, tangisan pun telah reda dan kini kedua perempuan beda usia itupun tengah duduk di atas rerumputan dengan (Name) yang diam terpejam menikmati usapan lembut pada pipinya yang dilakukan oleh Sooyoung.

Kedua matanya perlahan terbuka dan menampilkan kedua iris mata beda warna miliknya yang berupa merah dan ungu.

"Matamu persis sekali seperti dirinya." Gumam Sooyoung pelan yang nyatanya masih di dengar oleh (Name).

Gadis itu terdiam sejenak. "Eomma," Ucapnya.

"Ya?"

(Name) menatapnya penuh pertimbangan sebelum kemudian kembali berucap. "Ceritakan tentangnya." Pintanya pada sang ibu yang lantas terkesiap mendengarnya.

"Kamu yakin mau mendengarnya?" Tanya Sooyoung dengan hati-hati, takut jikalau (Name) terluka dengan perkataannya.

Si gadis remaja pun mengangguk. "Aku ingin tahu lebih banyak tentangnya, aku ingin eomma menceritakan semua yang eomma tahu dan sembunyikan dariku selama ini." Ucap (Name) yang entah sadar atau tidak kalimatnya itu mengandung nada yang menekan, seolah-olah dirinya tengah mengintimidasi Sooyoung yang sontak saja tercekat saat mendengarnya.

"Aku yang memberitahunya." Ucap Silvanna yang datang menghampiri membuat anak dan ibu itupun segera menoleh padanya.

"Kau? Kenapa...?"

Silvanna mengangkat bahunya acuh lalu menyeringai dengan menyebalkan. "Dia memang sudah sepantasnya tahu kan? Jikalau ibunya ini ternyata telah mengetahui semuanya. Namun hanya diam dan membiarkannya terlarut dalam kesalahpahaman sampai berakhir membenci pria yang sangat kau cintai itu." Ujarnya dengan beberapa kalimat yang sengaja ditekankan sambil menatap tajam Sooyoung yang lagi-lagi tercekat ditempat dan terlihat kedua tangan wanita itu bergetar samar usai Silvanna mengatakan rahasianya.

Silvanna pun beralih menatap (Name) yang hanya diam melihat ibunya yang padahal sedang ditekan olehnya.

Silvanna mengerti, gadis itu sedang menghukum ibunya.

Eleceed x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang