Chapter 36

1K 182 15
                                    

"Kaiden, ada urusan apa kau datang ke tempat ini?" Tanya Han Seongik yang menarik kembali atensi kedua remaja di belakang Kaiden.

"Kaiden?!"

"Orang itu... Kaiden?"

"Kenapa dia ada disini?"

'Jadi benar ya, jejak kekuatan yang aku rasakan sebelumnya adalah milik Kaiden?' Batin Inhyuk yang tak sadar (Name) sudah menghilang dari gendongannya.

"Sudah kuduga... Ternyata kau Kaiden, tak salah lagi. Tidak ada yang bisa mengeluarkan kekuatan seperti itu selain kau."

"Tapi, apa maksudmu tiba-tiba menyerangku?! Aku tidak punya hubungan apapun denganmu--"

"Omong kosong, seharusnya aku yang mengucapkan kalimat itu." Sela Kaiden.

"Kau yang menindas mereka lebih dulu, kau sudah menindas kedua muridku."

"Apa maksudnya? Aku menindas kedua murid--"

"!" Kaget Kang Doosik saat menyadari maksud dari perkataan Kaiden tadi.

'Jangan-jangan...'

Para guru dan Han Seongik pun melihat pada (Name) dan Jiwoo yang ada di belakang Kaiden, kedua remaja itu tengah saling menyandarkan diri ke satu sama lain.

'Eh sejak kapan (Name) ada disana?'

"(Name) dan Jiwoo... Muridmu?"

"Ya, belum lama ini aku menerima mereka sebagai muridku. Dan bapak itu sudah menyakiti kedua muridku,"

"Jadi... Han Seongik kau jangan ikut campur."

"Oh... Astaga..."

"T-tunggu, sepertinya kau salah paham." Ucap Kang Doosik.

"Salah paham?"

"Iya, aku... Tidak tahu kalau mereka adalah muridmu, aku hanya mendapat informasi kalau mereka adalah seorang mata-mata. Jadi--"

"Hei, kau kira aku bodoh?"

"?!"

"Apa menurutmu aku akan percaya omong kosong seperti itu?"

'Dia...' Geram Kang Doosik.

"Ah aku penasaran, apa menindas kedua muridku adalah... Perintah dari Baekdu?" Ucap Kaiden yang membuat Kang Doosik tersentak.

"Pikirkan baik-baik sebelum menjawab, siapapun lawannya aku tidak akan menghindar."

"Bahkan jika lawanku adalah Baekdu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bahkan jika lawanku adalah Baekdu."

"..." Kang Doosik semakin berkeringat dingin mendengarnya.

"Asal kau tahu, aku sudah terbiasa bertarung dengan awakened seperti kalian. Aku tidak perlu menghadapi semuanya sekaligus, perlahan-lahan dan satu persatu sampai hanya tersisa para pemimpinnya saja."

Eleceed x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang