Chapter 42

1K 171 13
                                    

Suara gedoran di pintu lantas membuat Jiwoo segera mendekati pintu rumahnya, (Name) yang melihat pun hanya melirik sekilas dan kembali melihat pada Kaiden yang duduk di sampingnya dengan kedua kucing di pangkuan pria itu.

‘Tampan sekali, mau berapa kali pun aku melihatnya. Kaiden memang sangat tampan! Ah aku jadi tidak sabar untuk bertemu dengan Kartein nantinya, pasti dia juga sangat tampan kan? Dari manhwanya saja dia terlihat tampan apa lagi kalau aku melihatnya secara nyata sekarang.’

‘Akhhh bisa gila aku! Membayangkannya saja sudah membuatku ingin mimisan sekarang juga.’ Lanjut batin (Name) seraya mengalihkan pandangan ke layar handphone-nya dengan rona merah dikedua pipinya yang perlahan terlihat disusul dengan senyuman kecilnya yang mengundang atensi dari pria di sampingnya yang kebetulan sedang melihat padanya.

Heran dengan sikap si gadis bermanik heterocromia itu Kaiden pun lantas melirik ke handphone (Name) untuk melihat apa yang sedang gadis itu lihat disana dan ternyata di layar handphone (Name) tengah menampilkan foto seorang pria bersurai putih yang tampak sedang memegang mic di tangannya sambil menatap ke arah kamera.

(Foto yang ada di handphone <Name>)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Foto yang ada di handphone <Name>)

Melihat itu Kaiden pun mendengus sebal dan tanpa aba-aba langsung merampas handphone (Name) yang membuat si empunya sontak terkejut dari lamunannya.

“K-kaiden?!” Protes (Name) seraya bergerak cepat untuk meraih kembali handphone-nya dari tangan Kaiden sebelum pria itu mengotak-atik handphone-nya, bahaya woi di handphone-nya kan penuh dengan video-video dari teman-temannya yang sebagian hanya berisi video aib mereka termasuk Kaiden yang dalam mode kucing.

‘Fuck! Jangan sampai dia lihat isi galeriku!’

Melihat (Name) yang ingin merebut handphone itupun lantas membuat Kaiden langsung mengangkat tinggi tangannya ke atas hingga si gadis jadi kesulitan menjangkaunya.

“Yak! Kembalikan Kaiden!” Kesal (Name) yang tak juga berhasil mendapatkan handphone-nya kembali, ia pun segera beranjak berdiri dan hendak menggapai handphone-nya yang mana Kaiden malah turut berdiri juga dan jadilah kini (Name) semakin kesulitan.

‘Sial si tiang listrik ini, dia berniat mengejekku pendek ya?’ Batin (Name) jengkel dan menatap Kaiden yang juga tengah menatapnya sambil tersenyum menyebalkan.

“Kaiden, kembalikan ponselku.” Tekan (Name) sambil menengadahkan satu tangannya ke arah Kaiden.

“Rebut, kalau kau bisa bocah.” Balas Kaiden seraya semakin meninggikan tangannya ke atas membuat (Name) yang melihat itupun seketika memejamkan matanya sejenak sebelum kemudian ia menerjang tubuh Kaiden hingga membuat pria itu terjatuh ke atas sofa dengan (Name) di atas sambil menyangga satu tangannya ke sandaran sofa samping tubuh Kaiden dan kaki kanannya yang tertekuk bertumpu di salah satu paha Kaiden untuk menahan pria itu kembali berdiri.

Eleceed x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang