Chapter 61

1K 138 14
                                    

“Wooin~” Panggilnya dengan suara yang begitu imut dan tatapan matanya yang bak seekor anak kucing yang sangat menggemaskan.

Deg!

SERANGAN KEIMUTAN!

DI LEVEL MAXIMAL!!

Psssshh

Di detik itu juga wajah Wooin pun semakin memerah bak kepiting rebus, bahkan seolah ada asap yang keluar dari kepalanya.

Detak jantungnya sudah tak lagi terkondisikan dan otaknya pun seketika blang kala (Name) menyerangnya dengan keimutan yang sanggup meruntuhkan pertahanan ekspresinya yang selalu datar itu.

“(N-name)?!”

“Eung?” Sahut sang gadis seraya menatap polos Wooin yang semakin salting dibuatnya.

Cukup, tolong hentikan!! Begitulah hati Wooin yang kini sedang menjerit keras saat (Name) semakin menempelkan dirinya ke lengan Wooin membuat mereka jadi benar-benar begitu dekat sekarang.

“A-aku... Aku akan pulang sekarang!” Kata Wooin yang dengan cepat berdiri dari duduknya namun (Name) malah menahannya hingga membuatnya kembali terduduk di dekat gadis itu.

Wooin sontak melotot kaget dan tak berani untuk memandang ke arah (Name) yang lagi-lagi mendekatkan diri padanya.

“Karena kamu... Sudah mengantarkanku pulang, maka... Aku akan memberikan hadiah untukmu yang tampan ini hehe...” Ucap (Name) terkekeh manis di akhir kalimatnya seraya kedua tangannya dengan cepat menangkup kedua pipi Wooin.

“A-ap--”

Cup

Kedua mata Wooin pun seketika membola sempurna tatkala sebuah benda kenyal nan lembut menyapa cepat kedua bibirnya yang terbuka tipis sehingga menghentikan perkataannya yang baru saja hendak terucapkan.

Usai mengecup singkat bibir Wooin (Name) pun memandang pemuda itu yang kini terdiam bak patung di depannya.

“Manis...” Ucap (Name) sambil terkekeh kecil, lalu seakan belum puas membuat Wooin banyak terkejut hari ini. Ia pun kembali memberikan beberapa kecupan manis pada bibir pemuda itu yang kemudian berakhir di pipinya.

“Nah selesai~ sekarang kamu boleh pulang.” Senyuman riang pun tertampil dibibir (Name) seraya menepuk sekali pundak Wooin yang membuat pemuda itu seketika menghilang dari pandangannya tanpa lebih dulu membiarkan Wooin memproses apa yang baru saja terjadi di antara mereka.

Disisi Wooin.

Usai diteleportasikan oleh (Name) kini pemuda itupun tengah berada di tempat tinggalnya dengan keadaan selamat.

Wajahnya yang tampak blang seketika memerah dengan cepat membuat dia sontak langsung membaringkan tubuhnya ke atas kasur dengan posisi telungkup.

“(Name)... Kau...”

Ciuman pertamanya telah direnggut oleh si gadis bermata heterocromia yang memang telah lama berhasil menarik hatinya sejak kejadian dirinya menjauhkan gadis itu dari kedua kakak kelas mereka yang pernah mengganggu (Name).

[Chapter 20.]

Kembali ke sisi (Name).

Seusai memulangkan Wooin kini gadis itupun hanya duduk diam di sofa milik Jiwoo dengan sesekali kekehan manis keluar dari mulutnya seraya jemarinya menyentuh pelan bibir bawahnya.

‘Kaiden lalu Wooin.’ Batinnya tersenyum kesenangan dan ada rasa puas tersendiri yang dirasakannya sekarang ini.

Akibat tak sengaja meminum alkohol membuat gadis itu sekarang benar-benar dalam kondisi mabuk sepenuhnya, ketahanannya dalam minuman seperti itu memanglah sangat rendah terlebih usianya yang masih belum legal untuk meminum minuman tersebut.

Eleceed x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang