Chapther 2

959 27 3
                                    

(2) ⌑ Sama Sama Santri mempersembahkan ⌑
⊹⊹⊹

Adari mencoba untuk menelpon nomor papanya, tapi tidak aktif, dan mencoba berpindah untuk menghubungi Azmi, Adik cowo nya.
"nomor yang Anda tuju sedang tidak dapat dihubungi,".

Adari menghela napas kasar sambil mencoba mengirim pesan ke Azmi.

💭Bontot
Azmi, Mama dirawat di rumah sakit mana?
gue uda coba nanya ke bi Nisa
tapi bi Nisa jg kaga tau.
terkirim.

Karena kesal adari memutuskan untuk beranjak memesan taksi dulu dari bandara, ia bingung harus kemana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena kesal adari memutuskan untuk beranjak memesan taksi dulu dari bandara, ia bingung harus kemana. Ditambah dengan matanya yang masih lembab menangis dalam hati disepanjang penerbangan . Sejak 30 menit setelah landing ia masih berada di bandara Soekarno-hatta itu kebingungan sesekali air matanya turun membasahi pipi kemerahan nya.

"Maaf itu tas nya ketinggalan di kursi!"

Suara itu membuat Adari melihat ke sumber suara berasal
.

"Ehmmh, O-oiyaa-a Ma-makasih," Jawab Adari terbata-bata entah karena grogi melihat cowok dihadapan nya atau karena abis nangis.

Laki-laki itu sama sekali tidak melihat nya dan menunduk.

Adari yang melihat itu, mengambil tas sandang nya sambil terus melihat laki-laki dihadapan nya.

baru satu langkah laki-laki itu ingin beranjak dari tempatnya, tiba tiba suara Adari seakan-akan menahannya.

" tolongin gue, plisss? "

Laki-laki itu hanya diam saja tidak menoleh.

"Lo gak denger apa yang gue bilang, apa?! "

"mau dibantu apa? " tanyanya dingin.

Adari malah geleng-geleng melihat cowok didepan nya. Wajahnya saja yang membuat hatinya terasa adem, tetapi tidak dengan sikap dingin nya.

"Hemh, tolong bantuin gue pesanin taksi dari bandara ke jakspus! "

"Emang ga bisa pesan sendiri? "
tanya cowok itu tapi masih dengan keadaan membelakangi Adari.

"minta tolong doang, kalau pesan gue bisa tapi masih suka bingung. Biasanya gue selalu dijemput papa, jangan pelit. Lo kan kayak mas-mas santri gitu, jadi harus baik, " celetuk Adari tanpa pikir panjang.

"yauda ikut gue ke lobby bandara".

" btw gue juga pernah jadi santri tau, tapi sekarang sudah kuliah" cowok itu tak menanggapi. Ia fokus dengan langkah kakinya.

Sama Sama Santri (𝐄𝐍𝐃) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang