Chapture 40

256 9 4
                                    


Merasa tidak tenang dengan keadaan yang Ziyaan rasakan dibalik tidurnya, ia mulai membuka matanya perlahan. Mencari cahaya agar bisa menatap sumber suara tangis yang semakin pecah. Bukankah beberapa waktu yang lalu gadis cantik miliknya itu terlihat sedang beribadah? Lalu mengapa dengan suara tangis yang pecah itu?

Ziyaan bangkit dari tidurnya dan mencoba mencari sosok Adari yang sudah tiada di samping nya. Di tengah-tengah lampu kamar yang redup, Ziyaan mencoba bangkit dan berdiri, ia mendekati tubuh Adari yang sedang menangis. Ziyaan menggapai tubuh Adari dan memeluknya. Adari menolak kasar pelukan itu, dan pergi berlalu menuju kasur karena bingung pergi kemana lagi. Ziyaan mengejar Adari dan mulai mendekati nya.

"Adari nangis? " Ucap nya pelan.

Tiba-tiba Adari langsung sesenggukan, Ziyaan yang berada di bawah lutut Adari mencoba mengambil tangan istrinya itu. Adari menunduk, rambutnya menutupi wajahnya, lantas Ziyaan membenarkan rambut Adari yang menutupi wajahnya. Mukenah nya sudah terlepas sejak awal ia berlari menuju kasur.

"Adari kenapa sayang, hmh? Aku salah ya?" Ziyaan menyentuh pipi Adari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Adari kenapa sayang, hmh? Aku salah ya?" Ziyaan menyentuh pipi Adari. Adari hanya terdiam, ia menunduk kembali. Ziyaan mengambil wajah Adari dan mendekatkan nya menuju bola mata milik nya. Namun Adari memilih menunduk.

"Kamu udah ga sayang yah sama aku? Kamu mau duain aku ya Ziyaan? bisik Adari, tiba-tiba saja ia mengucapkan kalimat itu dengan tertunduk.

" Adari kenapa ngomong begitu? Adari itu wanita kesayangan aku, aku gak mungkin menduakan Adari, karena Adari gak ada duanya, " Ucap Ziyaan sedikit tersenyum.

Karena ucapan itu Adari mulai berani menatap bola mata  berwarna silver milik suaminya itu. Ziyaan yang sedari tadi sudah menatap Adari semakin mendalam dalam menatapnya. Kedua mata itu bertemu bagaikan telaga surga, mata mereka sama-sama bersinar.

"Maafin Adari udah salah sangka," Adari langsung memeluk Ziyaan. Ziyaan membalas pelukan tersebut, dan memainkan rambut panjang Adari serta menyentuh punggung Adari dengan penuh kelembutan. Malam pun semakin larut, mereka kembali mengulang kejadian enam bulan yang lalu, tertidur dalam pelukan masing-masing hingga terbit nya fajar.

ꕤꕤꕤ
Satu Bulan Kemudian...∘

Adari Aghnia Qaleesha adalah putri pertama dari pengusaha kaya raya, pemilik perusahaan perdagangan industri di Indonesia. Adari adalah anak kebanggaan kedua orang tuanya, pasalnya dia selalu berprestasi dalam bidang pendidikan, religi, dan ilmu-ilmu lainnya.

Dahulunya Adari adalah sosok anak rumahan dan begitu malas keluar rumah, ditambah ia juga masuk pondok pesantren dan menjadi santri yang pendiam.
Ia begitu kudet mengenai dunia luar tidak seperti anak remaja pada umumnya. Adari menjadi santri bukanlah paksaan dari kedua orang tuanya, melainkan keinginan nya sendiri sejak kecil, oleh karena itu sejak ia memasuki jenjang SMP, ia pun dimasukkan ke pesantren dan menjadi seorang santriwati yang baik dan kerap dibanggakan oleh para Ustadz dan Ustadzah.

Sama Sama Santri (𝐄𝐍𝐃) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang